adjar.id – Landasan HAM di Indonesia tidak berpegang pada liberalisme dan sosialisme.
Hak asasi manusia atau HAM merupakan hak yang dimiliki oleh manusia yang berupa hak hidup, kebebasan, dan kebahagiaan.
Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 11 SMA edisi revisi 2017 terdapat satu soal pada Uji Kompetensi Bab 1 di halaman 35.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menjelaskan mengapa liberalisme dan sosilaisme tidak cocok sebagai landasan dalam proses penegakan HAM di Indonesia.
Baca Juga: Ciri-Ciri HAM
Agar bisa menjadi sumber referensi bagi Adjarian, kita akan menjawab soal tersebut yang menjadi materi PPKn kelas 11 SMA.
O iya, menurut UU RI No.39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Hak asasi manusia menjadi anugerah dari Tuhan yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang.
Yuk, kita cari tahu jawaban dari soal Uji Kompetensi Bab 1 berikut ini!
Landasan HAM di Indonesia
Hak asasi manusia atau HAM memiliki sifat yang universal, yaitu sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia.
Hak asasi manusia tidak mengenal perbedaan suku, agama, ras, bangsa, ataupun golongan.
Maka dari itu, setiap negara wajib menegakkan hak asasi manusia di negaranya dengan berbagak karakteristiknya masing-masing.
Bentuk karakteristik penegakan HAM dilandaskan atas ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki oleh suatu negara.
Baca Juga: Pengertian HAM Menurut Para Ahli
Nah, Indonesia di dalam proses penegakan hak asasi manusia berlandaskan ideologi negara yaitu Pancasila.
Ideologi ini selalu mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi manusia.
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian dan menghormati hak asasi setiap warga negara ataupun bukan warga negara Indonesia.
Hal ini terjamin dalam nilai-nilai Pancasila yang dikategorikan menjadi nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
Liberalisme dan Sosialisme Tidak Cocok di Indonesia
Indonesia menerapkan ideologi Pancasila yang berangkat dari nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia, yaitu gotong royong dan kebersamaan.
Nah, ideologi liberalisme dan sosialisme sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia.
Maka dari itu, jika kedua ideologi tersebut dijadikan sebagai dasar dalam penegakkan HAM, tidak akan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Liberalisme sendiri lebih mengedepankan kebebasan individu, sementara sosialisme lebih mengedepankan kepentingan bersama.
Baca Juga: HAM: Pengertian, Ciri-Ciri, Macam-Macam, dan Contoh Penerapannya
Nah, sementara Pancasila menciptakan keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Pada paham liberalisme, kegiatan hanya dapat dikuasai oleh suatu individu saja, sedangkan paham sosialisme semua dikuasai oleh negara.
Jadi, kedua paham ini sangat bertentangan dengan penegakan HAM di Indonesia yang lebih mengedepankan musyawarah dan kebersamaan sesuai dengan nilai Pancasila.
Nah, itulah tadi alasan liberalisme dan sosialisme tidak cocok sebagai landasan HAM yang bisa menjadi referensi Adjarian menjawab soal Uji Kompetensi Bab 1 di halaman 35.
Tonton juga video ini, yuk!