Sudah Tidak Ada Penjurusan di SMA, Seperti Apa Kurikulum Baru yang Disebut Kurikulum Prototipe?

By Nabil Adlani, Jumat, 24 Desember 2021 | 14:00 WIB
Kurikulum baru di 2022 akan hadir sebagai pilihan bagi sekolah. (piqsels)

adjar.id – Pada tahun 2022 mendatang ada kurikulum baru, yaitu kurikulum 2022 atau disebut sebagai kurikulum prototipe, Adjarian.

Dalam kurikum tersebit, di tingkat SMA tidak akan ada lagi sistem penjurusan seperti IPA, IPS, dan juga Bahasa.

Nah, sebelum adanya pandemi COVID-19, sekolah banyak yang menerapkan kurikulum 2013.

Meski begitu, memang ada beberapa yang masih menerapkan kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.

Baca Juga: Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Siswa Calon Peserta SNMPTN 2022

Namun, sejak pandemi melanda, Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan kemudian meluncurkan kurikulum darurat yang tetap berpegang pada kurikulum 2013.

Tujuan adanya kurikum darurat adalah supaya kegiatan pembelajaran jarak jauh atau PJJ bisa lebih efektif bagi para siswa.

Nah, menjelang tahun 2022, pemerintah menambahkan satu jenis kurikulum baru untuk tahun ajaran 2022 yang dinamakan sebagai kurikulum prototipe.

Yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang kurikulum baru ini!

Kurikulum Prototipe

Kurikulum prototipe merupakan kurikulum yang akan ditawarkan pemerintah ke sekolah pada tahun ajaran 2022.

Kurikulum ini lebih bersifat opsional dan sudah mulai diterapkan pada sekolah penggerak dan SMK pusat keunggulan.

Tujuan dari adanya kurikulum baru ini ialah agar pembelajaran siswa di sekolah bisa pulih mulai 2022 sampai 2024.

Jadi, satuan pendidikan akan diberikan tiga opsi pilihan kurikulum nasional, yaitu kurikulum darurat, kurikulum 2013, dan kurikulum prototipe.

Baca Juga: Macam-Macam Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Calon Mahasiwa Sudah Tahu?

O iya, karena sifatnya yang opsional, membuat kurikum prototipe ini hanya akan diterapkan bagi satuan pendidikan yang berminat saja.

Nah, untuk sekolah yang memakai kurikulum ini, siswa SMA bisa memilih sendiri kombinasi mata pelajaran sesuai dengan keinginan dan minatnya sendiri.

Jadi, kurikulum prototipe ini dibuat agar siswa bisa lebih menekuni minatnya secara lebih luas lagi.

Hadirnya kurikulum prototipe ini dapat digunakan sekolah yang berminat untuk melakukan transformasi pelajaran.

Tidak Ada Penjurusan di SMA

Kurikulum prototipe akan terlihat jelas bagi siswa SMA kelas 11 dan kelas 12 di mana sudah tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS, dan bahasa.

Kelebihan dari kurikulum prototipe adalah siswa kelas 11 dan kelas 12 menjadi lebih bebas dalam memilih mata pelajaran sesuai minat yang ingin ditekuninya.

Meski begitu, kurikulum prototipe juga masih berangkat dari kurikum 2013 yang masih menjadi kurikulum resmi saat ini.

O iya, kurikulum ini juga lebih terfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter siswa di sekolah.

Baca Juga: Penyesuaian Belajar Siswa saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Nah, dalam kurikulum baru ini, siswa bisa mengambil mata pelajaran sesuai dengan jam pelajaran yang sudah ditentukan, Adjarian.

Jam pelajaran itu terdiri atas 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan setiap minggunya.

Mata pelajaran yang wajib diambil siswa adalah pendidikan agama, PPKn, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, seni musik, olahraga, dan sejarah.

Nah, itulah kurikulum prototipe yang akan menjadi opsi pilihan bagi kurikulum pendidikan di tahun 2022.

 

Tonton juga video ini, yuk!