Apa Bedanya IP dan IPK?

By Rahwiku Mahanani, Kamis, 23 Desember 2021 | 18:30 WIB
Di kampus dikenal istilah IP dan IPK. (freepik/drobotdean)

adjar.id - Apakah Adjarian adalah calon mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi?

Sudah tahu belum apa bedanya IP dan IPK?

Yap, di dunia kampus ada yang disebut dengan IP dan IPK.

IP adalah singkatan dari Indeks Prestasi, sedangkan IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif.

Sebelumnya mungkin banyak yang sudah sering medengar kedua istilah tersebut. Namun, beberapa mungkin masih ada yang bingung membedakan keduanya.

Baca Juga: Macam-Macam Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Calon Mahasiwa Sudah Tahu?

Di bangku SMA kita mendapatkan nilai rapor sebagai hasil belajar.

Nah, di bangku perkuliahan, yang digunakan bukan lagi rapor, tapi sistem penilaian dengan IP dan IPK. 

Sebagai calon mahasiswa atau mahasiswa baru, kita harus tahu perbedaan IP dan IPK.

Nah, yuk, kita cari tahu bersama!

Apa Itu IP?

IP dan IPK adalah sistem penilaian di universitas yang dapat menunjukkan hasil studi mahasiswa selama masa perkuliahan. (pxhere)

IP adalah sistem penilaian yang merangkum jumlah seluruh nilai mata kuliah yang diambil dalam satu semester.

Nah, besaran nilai di dalam sistem penilaian ini berbeda-beda setiap kampus, Adjarian.

Ada kampus yang menggunakan nilai A, B, C, D, dan E dengan bobot masing-masing secara berurutan ialah 4, 3, 2, 1, dan 0.

Ada pula yang menggunakan penilaian A+, A, A-, B+, B, B-, dan seterusnya.

Selain itu bisa jadi ada juga kampus yang menggunakan nilai AB degan bobot 35 dan masih banyak lagi Adjarian.

Baca Juga: Mengenal Program Studi Ilmu Komunikasi, Salah Satu Jurusan Favorit di Universitas

Pada intinya setelah menyelesaikan masa studi setiap semester, kita akan mendapatkan salah satu nilai dari sekian banyak nilai tersebut untuk masing-masing mata kuliah.

Nah, setiap nilai mata kuliah yang kita dapatkan akan menentukan IP.

Umumnya, besaran IP didapatkan dari hasil perhitungan jumlah total nilai dalam satu semester yang dibagi dengan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil.

O iya, nantinya IP yang diperoleh akan menentukan jumlah SKS yang boleh diambil pada semester berikutnya, Adjarian.

Misalnya, IP 3.00-4.00 dapat mengambil hingga 24 SKS sedangkan IP 2,50-2,99 dapat mengambil hingga 21 SKS, dan sebagainya.

Apa Itu IPK?

Jika IP menunjukkan nilai hasil studi dalam satu semester, IPK menunjukkan akumulasi dari seluruh IP yang sudah didapatkan kemudian dibagi dengan jumlah semester yang sudah ditempuh.

Dalam kata lain IPK adalah angka prestasi yang menunjukkan keberhasilan studi dari semester awal sampai akhir Adjarian.

Jadi, misalnya kita sudah menempuh studi selama dua semester. Semester pertama mendapatkan IP 3,50 dan semester kedua mendapatkan IP 3,70.

Nah, IPK yang didapatkan adalah 3,60. Semakin banyak semester yang ditempuh, nilai akan terus diakumulasikan dan menjadi IPK.

Baca Juga: Berkenalan dengan Jurusan Sosiologi, Apa Saja Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya?

Nantinya, IPK akhir akan tertulis di dalam transkrip nilai ketika kita sudah selesai menempuh studi atau lulus.

O iya, selama masa perkuliahan, IP dan IPK akan tercantum di dalam Kartu Hasil Studi (KHS).

Itulah perbedaan IP dan IPK. Intinya, IP menggambarkan hasil belajar selama satu semester.

Sedangkan, IPK menjadi gambaran hasil belajar kita sebagai mahasiswa selama masa perkuliahan.