Klasifikasi Jenis-Jenis Batuan Penyusun Kulit Bumi

By Nabil Adlani, Selasa, 14 Desember 2021 | 09:10 WIB
Pada kulit bumi unsur terbesar yang menyusunnya adalah bebatuan. (unsplash/ArtemKniaz)

adjar.id – Adjarian, terdapat klasifikasi jenis-jenis batuan yang ada di bumi ini.

Materi bumi sendiri terdiri atas benda padat, gas, dan cair, di mana benda padat berupa batuan menjadi unsur penyusun terbesar dari kulit bumi.

O iya, batuan ini terdapat pada lapasan kulit bumi yang paling atas atau disebut juga dengan litosfer.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dari jenis-jenis batuan penyusun kulit bumi yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.

Baca Juga: Definisi Litosfer, Jenis Batu Litosfer dan Manfaat Litosfer di Bumi

Batuan merupakan bahan utama pembentuk kulit bumi yang di mana induk segala batuan adalah magma.

Magma sendiri Adjarian, merupakan batuan cair pijar yang memiliki suhu tinggi serta mengandung berbagai unsur gas dan mineral.

O iya, secara umum komposisi bantuan di permukaan bumi didasarkan atas jenis bantuannya, di mana 66% permukaan bumi ditutupi oleh batuan sedimen, lo.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai klasifikasi jenis-jenis batuan penyusun kulit bumi berikut ini!

“Batuan berasal dari magma, di mana magma merupakan batuan cair pijar dengan suhu tinggi dan mengantuk unsur mineral dan gas”

 

Klasifikasi Jenis-Jenis Batuan

Berdasarkan proses terjadinya, batuan bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Batuan Beku

Batuan beku atau Igneous Rock merupakan batuan hasil pembentukan cairan magma, baik di dalam maupun di atas permukaan bumi.

Sehingga, tekstur yang terbenruk sangat bergantung pada kondisi pembekuan magma yang terjadi.

Nah, magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan bumi, semakin lama akan semakin dingin sampai akhirnya akan membeku.

Baca Juga: Mengenal Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah

Batuan beku yang tidak mencapai permukaan bumi disebut dengan bantuan beku dalam atau batuan instrusi.

Sementara itu, ada juga pembentukan batuan setelah mencapai permukaan bumi, yang disebut dengan batuan beku luar.

Batuan beku luar ini sangat cepat sekali membeku, sehingga jenis kristalnya besar, bersifat halus, dan sulit dilihat mata.

“Batuan beku luar merupakan batuan beku yang terjadi di atas permukaan atau kulit bumi.”

 

Berikut ini beberapa jenis batuan beku yang banyak terdapat di alam, di antaranya:

Granit

Granit merupakan batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warnaumumnya putih, kelabu, merah jambu atau merah.

Granodiorit

Granodiorit merupakan batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, dan menyerupai granit.

Diorit

Diorit merupakan batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, dan memiliki warna yang gelap.

Baca Juga: Kenampakan Bumi: Definisi, Bagian-Bagian Tanah, dan Jenis-jenisnya

Andesit

Andesit merupakan batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, memiliki komposisi mineral yang sama dengan diorit, dan warnanya kelabu.

Obsidian

Obsidian atau batuankaca merupakan batuan yang tidak memiliki susunan dan bangun kristal atau metamorf yang terbentuk dari larva yang membeku.

Batu Apung

Batu apung merupakan batu yang dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas, sehingga membuat batu ini memiliki lubang-lubang.

Konglomerat

Konglomerat merupakan batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan bentuk membuat yang direkat menjadi batuan padat.

“Jenis batuan beku di antaranya granit, granodiorit, diorit, obsidian, batu apung, andesit, dan konglomerat.”

 

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen atau batuan endapan merupakan batuan yang terjadi karena pengendapan material hasil erosi.

Klasifikasi batuan endapan ini bergantung pada kriteria yang dipakai, di mana berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen terbagi menjadi:

Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik merupakan sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal.

Jadi, batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil.

Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi merupakan batuan yang saat pengendapan melalui proses kimia, seperti pelarutan, oksidasi, penguasan, dehidrasi, dan lain sebagainya.

Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa binatang laut yang telah mati di dasar laut.

Berdasaekan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dapat terbagi menjadi empat golongan, yaitu batuan sedimen aerik, glasial, aquatik, dan marin.

Baca Juga: Jawab Soal Geografi Kelas 10 SMA, Macam-Macam Teori Terbentuknya Kulit Bumi

“Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen terbagi atas batuan sedimen kastik, kimiawi, dan organik.”

 

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf atau malihan merupakan batuan hasil ubahan dari batuan asal akubat adanya proses metamorfosis.

Proses metamorfosis sendiri yaitu proses yang dialami batuan asal akibat adanya tekanan atau temperatur yang meningkat.

Berikut ini beberapa jenis batuan metamorf, yaitu:

Metamorf termik, yang terbentuk karena adanya kenaikan suhu yang berarti, seperti batu marmer.

Metamorf dinamik, yang pembentukan batuannya disebabkan oleh penambahan tekanan tinggi, biasanyab akibat gaya tektonik, misalnya batubarata dan batu sabak.

Metamorf termik pneumatolitik, yang pembentukan batuannya diakibatkan karena adanya penambahan suhu yang disertai masuknya zat bagian magma, misalnya batu permata.

Baca Juga: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dalam Ilmu Geografi

Nah, itulah tadi klasifikasi jenis-jenis batuan yang terbagi menjadi tiga, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batu metamorf, Adjarian.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa saja jenis batuan yang termasuk ke dalam batuan beku?

Petunjuk: Cek halaman 3.

 

Tonton juga video berikut ini, yuk!