adjar.id - Tahukah Adjarian mengapa gunung berapi erupsi atau meletus?
Pada Sabtu (4/12/2021) sore, Gunung Semeru mengalami erupsi.
Gunung Semeru adalah gunung berapi berbentuk kerucut yang letaknya termasuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gunung berapi atau gunung api adalah gunung yang di dalamnya terdapat lahar panas.
Baca Juga: Gejala Pascavulkanik dan Sebaran Gunung Api di Indonesia
Gunung berapi dikelompokkan menjadi beberapa macam, salah satunya adalah gunung aktif.
Gunung aktif adalah kelompok gunung berapi yang masih memiliki potensi atau kemungkinan untuk mengalami erupsi atau meletus.
Ada alasan mengapa gunung berapi erupsi atau meletus, Adjarian.
Kita cari tahu, yuk, mengapa sebuah gunung api erupsi atau meletus!
Magma di dalam Gunung Berapi
Di dalam gunung berapi yang masih aktif, ada ruang yang isinya adalah magma, Adjarian.
Magma adalah lelehan batuan di kerak bumi yang sangat panas.
Magma terbentuk tatkala mantel bumi mencair.
O iya di dalam ruang magma tersebut, panas dari inti bumi juga mencairkan beberapa batuan yang ada di sana.
Batuan yang mencair tersebut menjadi magma baru, Adjarian.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Tipe-Tipe Letusan Gunung Api
Lama-kelamaan ruang magma akan penuh dengan magma.
Magma yang terus bertambah dan melebihi kapasitas ruang magma akan dikeluarkan melalui letusan.
Selain itu, di ruang tersebut, tekanan akan menumpuk.
Hal itu membuat magma bergerak dari saluran di antara bebatuan dan akhirnya keluar ke permukaan bumi.
O iya, cairan lelehan batuan yang sangat panas tersebut saat sudah mengalir keluar bukan lagi disebut dengan magma, tapi disebut lava.
Mengapa Gunung Berapi Erupsi?
Pada dasarnya gunung berapi erupsi atau meletus bisa dikarenakan oleh beberapa hal.
Salah penyebab gunung api erupsi adalah aktivitas yang ada di dalam ruang magma, Adjarian.
Di dalam ruang tersebut magma akan mengkristal oleh karena penurunan suhu.
Nah, magma yang mengkristal akan tenggelam ke dasar ruang karena bobotnya lebih berat dari cairan batuan.
Cairan batuan yang panas pun akan terdorong ke atas dan menambah tekanan pada penutup ruang.
Baca Juga: Apa Itu Gunung Api Purba dan Apa Bedanya dengan Gunung Api Tidur?
Jika penutupnya sudah tidak mampu menahan tekanan dari dalam ruang, maka akan terjadi letusan.
Contoh lain, erupsi juga bisa terjadi saat ada interaksi antara air di bawah permukaan dengan magma.
Interaksi tersebut memunculkan uap yang bisa membentuk tekanan yang dapat menyebabkan ledakan, Adjarian.
Yap, erupsi atau letusan gunung berapi bisa seperti ledakan atau bersifat eksplosif. Namun, erupsi yang terjadi juga bisa berupa lava yang mengalir secara lambat.
Tonton video ini, yuk!