Contoh 5 Pertanyaan tentang Wirausaha Bali Tangli

By Irfan Sholeh, Jumat, 19 November 2021 | 11:00 WIB
Potpourri adalah bahan dasar Ibu Made membuat Bali Tangli. (pxhere)

adjar.id - Adjarian, pada artikel ini kita akan membaca contoh pertanyaan yang bisa kita buat dari wirausaha Bali Tangli.

Untuk membuat lima pertanyaan tentang wirausaha tersebut kita bisa menggunakan enam kata tanya, yakni apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, dan bagaimana.

Namun, ketika kita membaca wirausaha Bali Tangli yang ada dalam teks Raga, Sukma, dan Semesta, bisa saja tak semua kata tanya kita gunakan.

Nah, sebelum kita membuat pertanyaannya, kita baca dulu teks dari buku tematik kelas 6 tema 5 subtema 2 berikut ini, yuk!

Baca Juga: Membuat Pertanyaan Berdasarkan Teks Ki Hajar Dewantara, Kelas 4 Tema 5 Subtema 2

Raga, Sukma, dan Semesta

Perjalanan Ibu Made Yuliani menggagas, membuat, dan memperjuangkan Bali Tangli sebagai produk lokal, didasari ketulusan dan keinginan luhurnya untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat selaras dengan alam.

Dengan pengalamannya berpuluh tahun sebagai bidan, beliau menyadari betul pentingnya proses menyehatkan jiwa raga, sekaligus merawat lingkungan.

Sebagai putri Pulau Dewata, ia terbiasa hidup dalam keyakinan bahwa alam semesta amatlah kaya akan warisan untuk dikembangkan, dan bukan dihabiskan, demi manfaatnya bagi masyarakat luas.

Bahan dasar seluruh produk Bali Tangi diambil dari tanaman lokal yang sebagian besar dibudidayakan di tanah dewata oleh petani lokal.

Proses penanaman, pengambilan bahan, panen, pengeringan sampai dengan selesainya rangkaian pembuatan produk, dilakukan dengan memerhatikan keterjagaan lingkungan.

Baca Juga: Membuat Pertanyaan Bedasarkan Teks Kapitan Pattimura, Kelas 4 Tema 5 Subtema 2

Untuk pembuatan wewangian dari tumbuhan kering yang lazim disebut potpourri, bahan dasar yang digunakan adalah daun, bunga, dan buah yang sudah rontok atau terlihat mati.

Proses pengeringan juga dilakukan dengan cara konvensional, tanpa menggunakan alat atau bahan kimia apapun. Tempat pengeringannya pun memanfaatkan lahan yang ada.

Begitu pula dengan produk lain seperti bedak dingin, lulur, sabun, dan boreh, dibuat dengan cara yang sengaja disederhanakan agar memungkinkan bagi siapapun untuk menirunya, sekalipun hanya untuk pemakaian rumah tangga.

Sungguh mengagumkan perjalanan sebuah industri yang saat ini sudah merambah ke tingkat internasional, namun masih tetap dapat mempertahankan idealisme luhurnya.

“Bukan hanya kebugaran raga, tapi juga perawatan kesegaran sukma. Bukan hanya rempah, minyak, dan khasiatnya, tapi juga hasil bumi yang ditanam dengan ketulusan hati. Bukan pula hanya bertujuan untuk berpadu dengan alam, namun juga menyatu dengan semesta."

Itulah teks Raga, Sukma, dan Semesta. Sekarang, kita baca contoh-contoh yang bisa kita buat mengenai wirausaha tersebut!

Baca Juga: Jawab Soal Membuat Pertanyaan dari Teks 'Kakek Penyelamat Lingkungan Tanpa Pamrih', Kelas 4

1. Mengapa Ibu Made Yuliani menggagas, membuat, dan memperjuangkan Bali Tangli?

2. Sebelum mengelola Bali Tangli, Ibu Made bekerja sebagai bidan. Bagaimana pekerjaan bidan ini berpengaruh dalam cara Ibu Made mengelola Bali Tangli?

3. Apa keyakinan Ibu Made terkait dengan alam semesta?

4. Apa cita-cita Ibu Made mengenai masyarakat Bali?

5. Dari mana Ibu Made memperoleh bahan dasar produk Bali Tangli?

6. Mengapa Ibu Made menyederhakanan pembuatan produknya?

Itulah beberapa contoh pertanyaan tentang wirausaha Bali Tangli, Adjarian.