adjar.id – VOC melakukan pelayaran hongi untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan yang dilakukannya.
Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 SMA edisi revisi 2017 terdapat satu soal dalam Latih Uji Kompetensi di halaman 34.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menjelaskan mengenai pelayaran hongi dan praktiknya yang bisa membuat VOC tetap untung.
Maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai jawaban dari soal Latih Uji Kompetensi tersebut yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA sebagai referensi bagi Adjarian.
Baca Juga: Berbagai Jenis Perlawanan Rakyat Indonesia dalam Melawan VOC
Pelayaran ini merupakan pelayaran yang dilakukan oleh VOC dengan memakai senjata lengkap yang bertujuan mengasi monopoli perdagangan di wilayah Maluku dan sekitarnya.
Nah, pelayaran ini menjadi cara Belanda untuk menjaga pelaksanaan monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan agar tidak terjadi pencurian.
Yuk, kita simak penjelasan lengkap mengenai jawaban dari soal Uji Kompetensi di halaman 34 tersebut berikut ini!
Pelayaran Hongi
Pelayaran hongi menjadi cara bagi Belanda untuk menjaga pelaksanaan monoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan di Maluku dan sekitarnya.
Dalam pelaksanannya, VOC menggunakan senjata lengkap untuk mengawasi jalannya perdagangan yang terjadi.
Nah, jika ada pelanggaran yang dilakukan maka pelanggar akan dikenai sanksi berupa hukuman atau disebut sebagai ekstirpasi.
Baca Juga: Jawab Soal Politik Devide Et Impera dan Bukti VOC Melakukan Politik Tersebut
Jenis hukuman ini yaitu dengan menghancurkan tanaman rempah-rempah dan petaninya akan disiksa.
O iya, kebijakan ini pertama dilakukan di Maluku pada 1625 oleh VOC yang awalnya VOC memusnahkan beribu pohon cengkih rakyat Hoamoal.
Latar belakang adanya pelayaran hongi ini yaitu karena akses ke Malaka yang semakin sulit sehingga Belanda memilih berlayar untuk mencari tempat lain.
Hingga VOC kemudian menemukan Maluku sebagai penghasil rempah-rempah terbesar selain Malaka.
Praktik Pelayaran Hongi
Daerah Ambon, Uliase, dan Hoamoal menjadi daerah yang semakin terpuruk karena adanya praktir pelayaran ini.
Meski begitu, rakyat tetap melakukan perdagangan rempah-rempah sendiri dan melawan VOC dengan adanya perang.
VOC kemudian mengatur siasat dengan mengangkat Sultan Mandar Syah dari Ternate yang kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian.
Isi perjanjian tersebut yaitu Ternate menerima kemauan VOC agar kerajaannya tidak diperdagangkah cengkih, kecuali Ambon.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Nah, kemudian VOC melakukan pelayaran hongi untuk mengasi pelaksaan perjanjian tersebut yang di mana kontingennya terdiri dari VOC dan Ternate.
O iya, ada juga beberapa peraturan yang diterapkan oleh VOC, yaitu:
1. Rakyat harus menjual rempah-rempah kepada VOC dan tidak boleh menjualnya kepada yang lain.
2. Tanaman rempah-rempah yang ditanam oleh rakyat, jumlahnya ditentukan oleh VOC.
3. VOC menetapkan tempat yang digunakan untuk menanam rempah-rempah bagi rakyat.
Nah, peraturan ini dibuat semata-mata demi keuntungan VOC, agar VOC tetap mendapat keuntungan yang besar dari perdagangan rempah-rempah di pasar dunia.
Tujuan Pelayaran Hongi
Tujuan dari adanya pelayaran hongi ini yaitu untuk menjaga praktik monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan VOC.
Jadi, VOC menggunakan perahu kecil yang bernama kora-kora milik para raja di daerah Maluku untuk mengawasi sistem monopoli yang dilakukannya.
Baca Juga: Sejarah Sistem Tanam Paksa pada Era Belanda di Indonesia
Jika ada produk rempah-rempah yang berlebihan, maka VOC akan memusnahkannya.
Hal ini dilakukan karena jika produksi rempah berlebihan maka harga rempah di pasar akan turun sehingga keuntungan VOC juga menjadi sedikit.
O iya, pelayaran ini dilakukan di daerah-daerah penghasil cengkih dan pala yang berada di pulau Buru, Saparua, dan Seram.
Nah, itu tadi pengenalan kita dengan pelayangan hongi yang dilakukan VOC dan praktiknya untuk mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi referensi Adjarian, ya.