adjar.id – Dalam bahasa Indonesia terdapat cara penulisan dan penggunaan huruf kapital yang baik dan benar.
Huruf kapital sering juga kita sebut sebagai huruf besar, di mana dalam satu kegiatan menulis yang dilakukan kita biasa menggunakan huruf kecil dan juga huruf kapital. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana penulisan dan penggunaan dari huruf kapital yang menjadi materi bahasa Indonesia kelas 10 SMA.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Debat, Jenis, dan Ciri-Ciri Debat Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus atau lebih besar daripada huruf biasa.
Adjarian, mungkin banyak yang sudah tidak asing dengan huruf kapital yang dalam pelajaran bahasa Indonesia biasanya digunakan di awal sebuah kalimat.
Namun, selain di awal kalimat, huruf kapital juga ada berbagai macam cara penulisan dan penggunaannya.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai beberapa cara penulisan dan penggunaan huruf kapital berikut ini!
“Biasanya penggunaan huruf kapital digunakan pada awalan sebuah kalimat.”
1. Unsur Pertama Kata pada Awal Kalimat
Huruf kapital biasa digunakan pada kata pertama di awal sebuah kalimat, baik nama, kata ganti, singkatan, akronim, kata dasar, ataupun kata imbuhan.
Misalnya:
- Hari ini hari yang cerah untuk berolahraga.
- Kapan kamu tiba?
- Jalan-jalan di sini terlihat sangat lenggang dan tidak macet.
Baca Juga: Pengertian, Struktur Teks, dan Bahasa Teks Tanggapan
2. Huruf Pertama Petikan Langsung
Tanda petik biasanya digunakan untuk mengutip sumber, judul, ataupun menulis kalimat langsung, di mana huruf pertama dalam tanda petik harus menggunakan huruf kapital.
Misalnya:
- Rakha bertanya, “Kita kapan pulang dari sini?”
- “Kemarin kau datang,” katanya.
“Penggunaan huruf kapital bisa digunakan dalam penulisan unsur petama kata pada awal kalimat dan huruf pertama petikan langsung.”
3. Huruf Pertama dalam Ungkapan Nama Tuhan, Kitab Suci, Agama, dan Kata Gantinya
Penulisan nama kitab suci, Tuhan, agama dan kata gantinya harus ditulis dengan huruf kapital, baik di depan, di tengah, maupun di akhir kalimat.
Misalnya:
- Tuhan akan menunjukkan jalan kepada setiap hamba-Nya.
- Agama Islam menjadikan Alquran sebagai kitab sucinya.
- Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan.
Baca Juga: Pengertian Pantun Jenaka dan Contohnya
4. Huruf Pertama Nama Gelar Kehormatan, Keturunan, dan Keagamaan yang Diikuti Nama Orang
Penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, dan gelar keagamaan yang diikuti nama orang harus ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
- Sultan Hassanuddin.
- Haji Agus Salim.
“Penggunaan huruf kapital juga digunakan dalam menuliskan nama Tuhan, kitab suci, agama, dan kata gantinya.”
5. Huruf Pertama Unsur Nama Jabatan dan Pangkat yang Diikuti dengan Nama Orang
Huruf kapital juga digunakan dalam penulisan nama jabatan dan pangkat yang diikuti dengan nama orang yang bersangkutan, serta bisa juga sebagai pengganti nama orang, instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
- Presiden Joko Widodo.
- Sekretaris Jenderal Departemen Perpajakan.
- Laksamana Jenderal Tadashi Maeda.
6. Huruf Pertama Nama Bangsa, Bahasa, dan Suku Bangsa
Huruf kapital juga digunakan dalam penulisan nama bangsa, bahasa, dan suku bangsa, misalnya bangsa Indonesia, suku Sunda, dan bahasa Spanyol.
Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Materi Ejaan Bahasa Indonesia
7. Huruf Pertama Nama Tahun, Bulan, Hari, Hari Raya, dan Peristiwa Sejarah
Huruf Kapital digunakan dalam penulisan nama tahun, hari, hari raya, dan berbagai peristiwa bersejarah.
Misalnya:
- Adi akan pergi bulan Desember.
- Hari Natal jatuh pada tanggal 25 Desember.
Nah, itu tadi beberapa cara penulisan dan penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia yang bisa membantu Adjarian saat ingin menulis dengan baik dan benar.
Yuk, jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Berikan contoh lain penggunaan huruf kapital pada huruf pertama petikan langsung. |
Petunjuk: Cek halaman 2. |