adjar.id – Adjarian, di Indonesia pernah terjadi sejarah sistem tanam paksa yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Tanam paksa sendiri bermula dari adanya masalah ekonomi yang terjadi pada pemerintahan Belanda.
Hingga muncul berbagai pendapat dari para pemimpin dan tokoh masyarakat mengenai cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi ini.
Baca Juga: Masa Pemerintahan Daendels di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Nah, salah satu yang mengeluarkan pendapat adalah Johannes Van den Bosch yang mengajukan usulan terkait sistem dan cara melaksanakan politik kolonial di Indonesia.
Kali ini kita akan membahas mengenai sejarah dari sistem tanam paksa yang pernah terjadi di Indonesia pada era Belanda yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.
Van den Bosch berpendapat bahwa di tanah jajahan harus dilakukan penanaman tanaman yang bisa laku di pasar dunia.
Yuk, kita simak penjelasan lebih jauh mengenai sejarah sistem tanam paksa berikut ini!
"Van den Bosch merupakan orang yang mengemukakan mengenai ide tanam paksa di tanah jajahan Belanda."
Awal Mula Tanam Paksa
Van den Bosch menjadi pencetus awal mula sistem tanam paksa di Indonesia, di mana menurutnya di tanah jajahan harus dilakukan penanaman tanaman yang laku di pasar dunia.
Tujuannya agar perekonomian pemerintah Belanda bisa kembali normal dan keluar dari krisis ekonomi.
Nah, sesuai dengan keadaan di negari jajahan, sistem penanaman harus dikembangkan dengan memanfaatkan kebiasaan kaum petani.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Oleh karena itu, penanaman yang diterapkan dan dilakuan oleh para petani sifatnya adalah wajib dan orang Indonesia menyebutnya sebagai sistem tanam paksa.
Van den Bosch dalam penerapannya menggunakan prinsip bahwa daerah jajahan berfungsi sebagai tempat untuk mengambil keuntungan bagi negara induk.
Konsep Van den Bosch ini yang kemudian dikenal dengan istilah tanam paksa atau Cultuurstelsel.
Penerapan ini diharapkan oleh pemerintah Belanda bisa membuat perekonomian Belanda bisa kembali pulih dan meningkat.
“Van den Bosch beranggapan cara paksaan yang dilakukan VOC ini merupakan cara terbaik untuk memperoleh tanaman ekspor untuk pasar Eropa.”
Ketentuan Tanam Paksa
Pada tahun 1830, Van den Bosch diangkat menjadi Gubernur Jenderal baru VOC di Jawa, yang di mana saat tiba di Jawa Van den Bosch langusng mencanangkan sistem dan program tanam paksa.
Tanam paksa secara umum membuat petani wajib menanam tanaman-tanaman yang bisa diekspor ke pasar dunia, seperti kopi, tembakau, tebu, dan nila.
Ada beberapa ketentuan tanam paksa yang termuat dalam lembaran negara tahun 1834 No.22, yang di antaranya:
1. Penduduk menyediakan tanahnya untuk pelaksaan tanam paksa.
Baca Juga: Latar Belakang, Isi, dan Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tanam paksa tidak boleh lebih dari seperlima tanah pertanian milik penduduk desa.
3. Waktu dan pengerjaan tanam paksa tidak melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
4. Tanah yang disediakan untuk tanaman tanam paksa dibebaskan dari pajak tanah.
5. Hasil tanaman yang terkait dengan pelaksanaan tanam paksa wajib diserahkan pada pemerintah Belanda.
"Tanam paksa di mulai saat kedatangan Van den Bosch di Jawa pada 1830 dengan melakukan beberapa aturan mengenai sistem tanam paksa."
Pelaksanaan Tanam Paksa
Van den Bosch beranggapan bahwa pelaksanaan sistem tanam paksa harus menggunakan organisasi dan kekuasaan tradisional yang sudah ada.
Nah, para pejabat bumiputra, kaum priyayi, dan kepala desa memiliki peran penting. Dalam hal ini diberikan peran untuk menggerakkan kaum tani agar menanam tanaman yang laku di pasar dunia.
Selain sebagai penggerak para petani, kepala desa juga menjadi penghubung dengan atasan dan pejabat pemerintah Hindia Belanda.
Para kepala desa dan penguasa dalam menjalankan tugasnya bisa mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda, yang besarannya tergantung dari setoran para petani.
Baca Juga: Jawab Soal Sejarah Kelas 11 SMA, Persamaan dan Perbedaan antara Tanam Paksa dan Usaha Swasta
Meski sudah ada peraturan yang mengatur mengenai sistem tanam paksa, dalam kenyataannya tetap ada penyelewengan yang terjadi, seperti:
1. Tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa melebihi seperlima tanah pertanian.
2. Pelaksanaan waktu untuk menanam tanaman dalam tanam paksa ini melebihi waktu yang dibutuhkan untuk menanam padi.
Jadi, dalam pelaksanaannya, tanam paksa ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada karena adanya bonus dari Belanda dan membuat penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Adjarian, itu tadi pengenalan kita dengan sejarah tanam paksa yang pernah terjadi di Indonesia saat dijajah oleh Belanda.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa tujuan dari diberlakukannya sistem tanam paksa di Indonesia oleh pemerintah Belanda? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |