Ternyata Tidak Setiap Petir Sama, Berikut Ini Jenis-Jenis Petir

By Aldita Prafitasari, Kamis, 29 Juli 2021 | 09:00 WIB
Petir yang paling umum ada tiga jenis.
Petir yang paling umum ada tiga jenis. (pixabay)

adjar.id - Saat musim penghujan, tidak jarang kita mendengar suara gemuruh guntur yang sebelumnya dibarengi oleh kilat atau petir, kan, Adjarian?

Sebenarnya, apa itu petir?

Petir adalah pelepasan alami di mana berbagai area atmosfer menyamakan muatan.

Hal ini menyebabkan energi cepat yang dikenal sebagai petir yang bisa sangat berbahaya.

Baca Juga: Manfaat Air Kelapa bagi Kesehatan Tubuh, Menurunkan Tekanan Darah

Guntur mengikuti kilat karena guntur tercipta dari gelombang kejut dalam petir.

O iya, ternyata petir memiliki beberapa jenis, Adjarian.

Ada tiga jenis petir yang umum, yaitu awan ke tanah, awan ke awan, dan awan ke udara.

Nah, mari kita bahas satu persatu jenis-jenis petir tersebut, yuk!

Cloud to Ground Lightning - Partikel Negatif

Petir awan ke tanah merupakan petir yang paling berbahaya.
Petir awan ke tanah merupakan petir yang paling berbahaya. (pixabay)

Petir awan ke tanah adalah yang paling berbahaya.

Tanah terdiri dari partikel bermuatan positif sedangkan bagian bawah awan badai yang besar memiliki partikel bermuatan negatif.

Sifat yang berlawanan saling menarik dalam situasi ini, petir mengejar partikel bermuatan positif.

Sambaran petir awan ke tanah yang paling umum adalah sambaran bermuatan negatif.

Baca Juga: Mengenal 4 Fakta Hebat Mengenai Bintang yang Tidak Banyak Orang Tahu

Cloud to Ground Lightning - Partikel Positif

Ada situasi di mana petir menemukan partikel bermuatan negatif di permukaan tanah dan muatan positif di bagian atas awan mengatasi muatan negatif di bagian bawah awan.

Ini adalah saat sambaran petir positif terjadi. Sambaran petir positif tidak biasa tetapi lebih berbahaya.

Sebab, petir harus menempuh jarak yang lebih jauh berarti sambarannya juga lebih kuat, guntur yang menyertai petir tersebut juga lebih keras, lo!

Petir Awan ke Awan

Petir awan ke awan terjadi ketika awan dengan partikel negatif dan positif bertemu. (pixabay)

Petir dari awan ke awan terjadi ketika awan bermuatan negatif menemukan awan bermuatan positif dan sebaliknya saling tarik menarik.

Petir ini tidak menyentuh tanah, mereka hanya melakukan perjalanan dari awan ke awan.

Petir Awan ke Udara

Petir awan ke udara terjadi ketika partikel udara bermuatan negatif tertarik ke muatan positif di dalam awan.

Petir ini menghasilkan beberapa gemuruh yang keras tetapi tidak menyentuh tanah.

Baca Juga: Ini Dia Asal-Usul Nama Planet di Tata Surya, dari Nama Para Dewa

Cara Agar Tetap Aman dari Sambaran Petir

Hal terbaik yang dapat kita lakukan ketika mendengar guntur adalah pergi ke dalam ruangan.

Saat guntur terdengar, kita sebaiknya tetap berada dalam ruangan. Jangan berlindung di bawah pohon, Adjarian.

Sebab, jika petir mengenai pohon tersebut, maka petir masih bisa menyetrum kita, lo.

Jadi, sebaiknya kita berlindung sebisa mungkin, tapi jika tidak bisa tetap menjaga badan serendah mungkin ke tanah sampai 30 menit setelah mendengar dentuman guntur terakhir.