adjar.id - Belakangan ini mungkin Adjarian sering mendengar tentang jamur hitam.
Nah, sebenarnya apa itu jamur hitam?
Jamur hitam adalah sebuah penyakit yang dikabarkan berasal dari India.
Penyakit ini disebut dapat menyerang tubuh dengan cepat dan berbahaya. Bahkan, penyakit jamur hitam ini terbilang mematikan.
Baca Juga: Tanda Tubuh Sudah Sembuh dari COVID-19, Sudah Tahu?
Di India sendiri, penyakit jamur hitam telah menyerang ribuan orang.
Setelah sembuh dari COVID-19, tidak sedikit orang di India yang terserang penyakit jamur hitam India ini.
Saat ini, kasus jamur hitam sudah ditemukan di Indonesia. Maka dari itu kita perlu lebih waspada.
Nah, yuk, kita mengenal penyakit jamur hitam ini lebih banyak!
Penyebab Munculnya Jamur Hitam
Jamur yang menyebabkan penyakit jamur hitam memiliki nama ilmiah Mucormycosis atau mukormikosis.
Nah, mukormikosis ini adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes, misalnya Rhizopus spp, Rhizomucor spp, Mucor spp, Lichteimia, Cunninghamella berthollletiaie, dan Apophysomycess spp.
Beberapa organ tubuh seseorang yang terserang jamur hitam biasanya perlu dihilangkan untuk menghentikan penyebaran bakteri ke otak.
Baca Juga: Positif COVID-19, Berapa Lama Kita Harus Melakukan Isolasi?
Organ tubuh yang dihilangkan bisa saja mata, hidung, ataupun rahang.
Bagaimana penyakit jamur hitam bisa muncul?
Penyakit ini dapat muncul melalui kontak yang terjadi antara manusia dengan spora atau elemen jamur yang ada di lingkungan.
Elemen jamur tersebut misalnya tanah atau bahan-bahan organik yang membusuk seperti daun, kompos, ataupun kotoran hewan.
Sudah Masuk di Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, jamur hitam dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.
Bukan baru-baru ini, jamur hitam disebut-sebut sudah masuk ke Indonesia sejak sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kasus jamur hitam sudah ditemukan di Indonesia.
Meski jumlah kasusnya tidak banyak dan terbilang langka, tetapi angka kematian dari kasus jamur hitam termasuk tinggi.
Menurut data dari kantor berita AFP, tingkat kematian akibat jamur hitam mencapai lebih dari 50 persen.
Baca Juga: Mengenal Varian Lambda, Varian Baru Virus Corona yang Sudah Menyebar di Berbagai Negara
Cara Menghindari Infeksi Jamur Hitam
Seseorang yang memiliki imun tubuh yang lemah, maka risiko terserang jamur hitam akan lebih tinggi.
Itulah mengapa pasien COVID-19 atau seseorang yang sudah sembuh dari COVID-19 tapi masih memiliki imun yang lemah, rentan terserang jamur hitam.
Namun, orang pada umumnya yang tidak terkena COVID-19 juga bisa terinfeksi jamur hitam, lo.
Maka dari itu, setiap orang perlu mewaspadai dan mengantisipasi infeksi jamur hitam.
Nah, cara menghindari infeksi jamur hitam di antaranya, kita dianjurkan untuk menghindari area yang dilingkupi banyak debu seperti lokasi pembanguna, penggalian, dan semacamnya.
Jika terpaksa harus berada di area yang berdebu, gunakan masker khusus seperti masker N95 agar terhindar dari elemen jamur yang bisa masuk melalui saluran pernapasan.
O iya, selain melalui saluran pernapasan, elemen jamur penyebab jamur hitam juga bisa masuk ke tubuh melalui goresan yang ada di kulit atau bisa juga tertelan tanpa sengaja.
Baca Juga: Cara Mencuci Pakaian Pasien COVID-19 yang Sedang Isolasi Mandiri
Maka dari itu, saat terluka sebaiknya segera bersihkan luka dan rawat dengan baik. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan.
Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah hindari meminum obat sembarangan tanpa resep dari dokter.
Sebab, beberapa jenis obat diketahui dapat menurunkan sistem imun sehingga dapat meningkatkan risiko tubuh terserang jamur hitam.