adjar.id - Apakah Adjarian pernah mendengar pasukan AFNEI?
Kali ini, kita akan membahas pasukan Inggris, yaitu Allied Forced Netherlands East Indies (AFNEI).
Pada 25 Oktober 1945, pasukan yang di bawah pimpinan Brigadir Jendral A.W.S Mallaby berhasil mendarat di Tanjung Perak, Surabaya, lo.
Baca Juga: Kita Diwajibkan untuk Memakai Sabuk Pengaman saat Berkendara, Sudah Tahu Sejarah Seat Belt?
Sebelumnya, pasukan AFNEI sendiri datang ke Indonesia pada 29 September 1945, di bawah pimpinan Letnan Jendral Philip Christinson.
Kedatangannya, juga dibantu oleh beberapa tentara dari Markas Besar Tentara Belanda dan kompi serdadu tentara dari Ambon Belanda.
O iya, kedatangan AFNEI juga menimbulkan banyak kecurigaan dari pihak pemuda Surabaya, lo.
"Tentara AFNEI berhasil mendarat pada 25 Oktober 1945 di Tanjung Perak, Surabaya."
Tugas AFNEI di Indonesia
Untuk sebagian Adjarian yang belum tahu, kedatangan pasukan AFNEI memiliki misi khusus, yaitu:
- Menerima penyerahan diri dari negara Jepang.
- Membebaskan tawanan perang dan sekutu.
Baca Juga: Dampak Kependudukan Jepang pada Bidang Ekonomi bagi Rakyat Indonesia
- Melucuti, memulangkan para tentara Jepang.
- Mengumpulkan dan menuntut para penjahat.
"Kedatangan pasukan AFNEI memiliki misi khusus di Indonesia".
Pasukan AFNEI dan Pemuda Indonesia
Kedatangan pasukan AFNEI dianggap sebagai bentuk kerja sama Indonesia dengan pihak luar.
Nah, kerja sama oleh pemerintah Indonesia ini dilakukan agar kemerdekaan Indonesia diakui oleh negara-negara di dunia.
O iya, pemerintah Indonesia menyetujui adanya bentuk kerja sama dengan pihak luar, namun, di dalam pasukan AFNEI tidak boleh ada pihak tentara dari negara Belanda, ya.
Baca Juga: Latar Belakang, Isi, dan Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia
Namun, kedatangan pasukan AFNEI mengundang banyak kecurigaan dari pihak pemuda Indonesia.
Mengapa? karena kedatangannya berbarengan dengan kedatangan pasukan NICA di Jakarta, lo.
Kecurigaan pihak Indonesia berujung dengan insiden persenjataan di Surabaya, sayangnya.
Dilansir dari kompas.com, pada malam kedua kedatangan pasukan AFNEI, pasukan AFNEI mulai menyerang beberapa penjara di Surabaya guna membebaskan beberapa sekutu yang telah ditahan.
"Kedatangan pasukan AFNEI telah memberikan banyak kecurigaan pada pihak Indonesia".
Pengakuan De Facto
Insiden persenjataan menewaskan A.W.S Mallaby, dengan itu pihak AFNEI mulai menyadari bahwa misi khususnya tidak akan berjalan tanpa bantuan dari pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, Jendral Christinson melakukan perundingan dengan pihak pemerintah Indonesia.
Pada 1 Oktober 1945, perundingan kedua belah pihak tersebut menghasilkan pernyataan De Facto yang didukung oleh Christinson.
Dengan pernyataan tersebut, pasukan AFNEI mulai diterima kedatangannya oleh pemuda dan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Pemerintah Indonesia berjanji akan menghargai dan menghormati misi yang ditugaskan untuk pihak sekutu.
O iya, pasukan AFNEI juga berjanji tidak akan mengganggu semua hal yang berhubungan dengan negara Indonesia, lo.
Nah, itulah sejarah masuknya pasukan AFNEI di Surabaya, yang wajib kita pelajari, ya, Adjarian!
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Sebutkan salah satu tugas AFNEI di Indonesia! |
Petunjuk: Cek halaman 2. |