adjar.id – Seni lukis memiliki keberagaman dan banyak aliran yang juga memiliki persamaan dan pertentangan secara diametral.
Adjarian, seni lukis adalah pembubuhan pigmen atau warna di atas permukaan bidang dasar, seperti kanvas atau panel untuk mengekspresikan makna.
Makna yang dieksresikan tersebut sifatnya dapat berupa emosi, simbolik, intelektual, religius, dan lainnya.
Seni lukis sendiri merupakan wujud ekspresi yang harus dilihat secara utuh yang terdiri atas organisasi elemen visual dan juga ide dari lukisan tersebut.
Baca Juga: Unsur-Unsur Fisik Karya Seni Rupa 2 Dimensi dan Fungsinya
Ruang lingkup seni lukis memiliki cakupan yang luas, karena seni lukis juga mengenal beberapa istilah.
Istilah tersebut berupa lukisan dinding, miniatur, manuskrip, pottery, jambangan, mosaik, dan potret.
Selain itu, juga ada lukisan yang dibuat dengan media elektronik seperti komputer yang disebut sebagai lukisan teknologis.
Nah, melukis juga memiliki unsur visual yang dapat kita lihat, uuk, simak penjelasan mengenai unsur visual.
“Seni lukis adalah pembubuhan warna di atas permukaan bidang dasar.”
Unsur Visual Seni Lukis
Berikut ini beberapa unsur visual seni lukis, di antaranya:
1. Garis
Adjarian, garis merupakan salah satu elemen yang penting dalam seni lukis.
Salah satu pedoman seni yang penting yaitu semakin nyata, tajam, dan kuat garisnya maka hasil seninya akan lebih sempurna.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Seni dan Seni Rupa, Fungsi, serta Jenis-jenisnya
O iya, garis dapat diciptakan melalui:
a. Kontur, yang merupakan garis paling luar dari benda yang dilukis.
b. Batas pemisah antara dua warna.
c. Lekukan pada bidang melingkat atau lurus memanjang.
“Garis dapat melahirkan bentuk, tekstur, nada, dan nuasa ruang dan volume yang melahirkan perwatakan.”
2. Warna
Warna dalam seni lukis memiliki peranan yang penting, yaitu untuk menyatakan jarak, gerak, deskripsi rupa alam, ruang, ekspresi, bentuk, atau makna simbolik.
Warna secara fisik ditimbulkan karena adanya sinar matahari yang memantul dan disebut sebagai spektrum warna.
Pada aliran seni lukis dalam sejarah seni rupa dikenal manifenstasi tata warna.
Manifenstasi tata warna tersebut meliputi skema warna klasik, skema warna Rembrandt, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Seni Rupa Ragam Hias, Pola, dan Jenis-Jenis Motifnya
3. Sifat Warna
Adjarian, dalam teori warna, dikenal tiga sifa optis, yaitu hue, value, dan saturation.
Hue merupakan tingkat kepekatan warna, sementara value adalah fenomena kecemerlangan dan kesuraman warna.
Lalu saturation adalah intensitas nada warna untuk menunjukkan warna.
“Warna memiliki peranan untuk menyakatan jarak, gerak, serta makna simbolik dari suatu lukisan.”
4. Notasi Warna
Notasi warna merupakan sistem pengklasifikasian warna menurut sifat-sifat optisnya.
O iya, dalam notasi warna dikenal sistem Munsell, Ostwald, Plochere, dan Maxwell.
5. Warna Hangat dan Sejuk
Warna hangat adalah warna yang memberikan efek kehangatan, seperti oren, kuning, dan merah.
Sementara warna sejuk adalah waran yang memberikan efek menyejukkan, seperti warna biru dan hijau.
Baca Juga: Jenis-Jenis Karya Seni Tiga Dimensi dan Masing-Masing Fungsinya
6. Warna Kromatik dan Akromatik
Warna kromatik merupakan warna yang terdiri dari warna hitam, abu-abu dan putih.
Sedangkan warna akromatik adalah warna yang selain warna kromatik, seperti merah, hijau, dan kuning.
Nah, Adjarian itu tadi unsur visual dan ruang lingkup seni lukis.
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini, ya!
Pertanyaan |
Apa saja sifat-sifat optis pada warna? |
Petunjuk: Cek halaman 3 |