adjar.id - Salah satu varian virus corona yang sudah masuk ke Indonesia adalah varian Delta.
Di Australia, terdapat lonjakan kasus positif COVID-19 yang diduga disebabkan oleh varian baru ini.
Nah, kebanyakan yang terjangkit adalah anak-anak dan anak muda.
Baca Juga: 5 Cara agar Tetap Optimis saat Melawan Virus Corona
Dari 30 kasus COVID-19 yang terjadi di Bondi, New South Wales, Australia, puluhan pasiennya adalah anak-anak.
Lonjakan kasus COVID-19 di kalangan anak-anak ini diduga oleh virus varian Delta.
COVID-19 varian Delta memang disebut lebih efektif menyebar ketimbang varian lain.
Namun, apakah benar varian Delta lebih banyak menginfeksi anak-anak?
Varian Delta Tidak Lebih Menyerang pada Anak-Anak
Faktanya, kebanyakan kasus COVID-19 terbaru di Bondi memang menyerang anak-anak.
Banyak tempat berkumpul anak-anak yang ditutup karena muncul kasus dari sana.
Namun, yang mesti pula diperhatikan adalah pola interaksi yang terjadi.
Baca Juga: Cara Mencuci Sayur dan Buah agar Terhindar dari Virus Corona
Di Israel, kata Andrew Miller, seorang ahli anestesi dan presiden dari Asosiasi Medis Australia cabang WA, penyebaran varian Delta juga banyak terjadi di sekolah.
"Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa Australia akan berbeda," katanya.
"Kecenderungan (virus) untuk menyerang anak-anak mungkin sama seperti pada orang dewasa," imbuh Dr Miller.
Lakukan Pembatasan Sosial dan Vaksinasi
Ahli virologi Kirsty Short mengatakan, peningkatan kasus di kalangan anak muda secara internasional tidak berarti varian Delta lebih menular ke anak-anak.
Faktor yang bisa dipertimbankan adalah bahwa banyak orang tua bekerja atau berdiam di rumah, sedangkan anak-anak mulai perrgi ke sekolah, imbuhnya.
Sebuah penelitian di Inggris juga menyatakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 didorong oleh kelompok usia muda.
Baca Juga: Daftar Nama Baru Varian Virus Corona yang Resmi Dirilis WHO
Anak-anak dan anak muda lebih mungkin positif corona ketimbang orang dewasa dengan usia di atas 50 tahun.
Namun perlu diingat, ini bukan karena anak-anak dan anak muda lebih rentan pada varian Delta.
Namun, dikarenakan pembatasan sosial yang longgar dan vaksinansi yang tak lebih gencar dibanding yang dilakukan oleh para orang tua.