Perbedaan Makna Denotatif dan Makna Konotatif beserta Contohnya

By Aldita Prafitasari, Senin, 28 Juni 2021 | 13:20 WIB
Makna denotatif merupakan arti makna sesungguhnya. (freepik)

adjar.id - Dalam bahasa Indonesia, apakah Adjarian pernah mendengar pelajaran mengenai makna konotatif dan denotatif?

Makna konotatif dan denotatif merupakan istilah yang sering kita lihat dalam ilmu bahasa. 

Makna denotatif sangat mudah ditemukan pada sebuah tulisan, mengapa? karena merupakan kata yang sebenarnya tertulis pada kalimat.

Sementara itu, makna konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.

Baca Juga: Pengertian, Unsur Pembentuk, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Cerpen

Contoh konotasi lainnya, yang kita sering jumpai adalah pantun, cerpen, dan karya sastra lainnya. 

Sementara, denotasi sangat mudah dijumpai karena merupakan kata yang sebenarnya tertulis pada kalimat.

Yuk, kita simak perbedaan makna denotatif dan makna konotatif beserta contohnya di bawah ini!

 

"Konotasi dapat terlihat pada cerpen, pantun, dan karya sastra lainnya. Untuk denotasi sangat mudah dijumpai pada kata yang sebenarnya tertulis pada kalimat."

 

Pengertian Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Makna Denotatif

Makna denotatif sangat mudah ditemukan pada sebuah tulisan, karena merupakan kata yang sesungguhnya tertulis pada kalimat. 

Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.

Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif.

Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual.

Kata makan, misalanya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan.

Makna makan adalah salah satu contoh dari makna denotatif.

Baca Juga: Mengenal Hikayat: Pengertian, Contoh, dan Karakteristik Hikayat

Makna konotatif

Dikenal dengan makna asosiatif, makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.

Seiring berjalannya perkembangan ilmu sastra, makna konotatif semakin berbeda dan tidak tetap. 

 

"Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, sedangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu."

 

Pengertian Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif).

Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif atau konotatif.

Contohnya, kata rumah monyet mengadung makna konotatif.

Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang tepat.

Begitu juga dengan istilah rumah asap.

Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna denotatif.

Makna denotatif adalah makna yang umum.

Baca Juga: Cara Membuat Surat Lamaran Kerja dan Unsur-Unsur Pembentuknya

Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.

Contoh makna konotatif, yaitu:

Rumah = gedung, wisma, graha.

Penonton = pemirsa, pemerhati.

Dibuat = dirakit, dibuat.

 

"Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus."

 

Contoh Kalimat Denotatif dan Konotatif

Perhatikan contoh kalimat dibawah ini:

Dia adalah perempuan cantik (denotatif).

Dia adalah perempuan manis (konotatif).

Penggunaan kata cantik lebih umum daripada kata manis.

Penggunaan kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang perempuan.

Akan tetapi, dalam penggunaan kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita.

Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula bersifat jelek.

Baca Juga: Unsur-Unsur Kalimat dan Jenis-Jenis Keterangan dalam Kalimat

Kata-kata yang berkonotasi jelek dapat kita sebutkan seperti kata bodoh (lebih jelek daripada dungu) atau gubuk (lebih jelek daripada rumah).

Di sisi lain, kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari makna denotatif referen lain.

Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan sendirinya akan ganda sehingga kontekslah yang lebih berperan dalam hal ini.

 

"Selalu perhatikan konteks dari suatu kalimat agar paham apakah kata tersebut termasuk denotatif atau konotatif."

 

Contoh Kalimat Denotatif dan Konotatif

Perhatikan kalimat di bawah ini:

Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan masyarakat.

Kata membanting tulang (makna denotatif adalah membanting sebuah tulang) mengandung makna “bekerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan.

Kata membanting tulang dapat kita masukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.

Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Kata serta Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku

Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.

Kata-kata idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut, yaitu:

Keras kepala, panjang tangan, sakit hati.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian dan contoh makna denotatif dan makna konotatif.

Sekarang coba jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!

 

Pertanyaan

Buatlah sebuah kalimat yang mengandung makna konotatif dan denotatif masing-masing 2 kalimat!

Petunjuk: Cek halaman 4.