Mengenal Pasar Monopolistik: Ciri-Ciri dan Contohnya dalam Ekonomi

By Nabil Adlani, Kamis, 24 Juni 2021 | 09:00 WIB
Menjual barang yang hampir serupa tetapi memiliki perbedaan yang khas adalah contoh pasar monopolistik. (pixabay)

adjar.idPasar monopolistik memiliki unsur kegiatan produksi (produsen), konsumsi (konsumen), dan distribusi (distributor).

Pasar monopolistik merupakan bentuk pasar yang di mana ada banyak produsen yang saling berkompetisi dengan produk yang sama tapi memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan tersebut menjadi ciri khas produk dari masing-masing produsen yang menjualnya.

Adjarian, pasar monopolistik umumnya terjadi di pasar modern ataupun pasar tradisional.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sistem Ekonomi yang Berlaku dalam Masyarakat

Hampir serupanya produk yang dijual membuat produsen akan bersaing dari harga dan kualitas produk tersebut.

Struktur pasar monopolistik merupakan bentuk pasar yang nyata, dengan ciri-ciri jenis pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Nah, sekarang kita simak, yuk, ciri-ciri pasar monopolistik dan contoh pasar monopolistik.

 

“Pasar monopolistik termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna.”

 

Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah ciri-ciri pasar monopolistik:

1. Adanya Ciri Khas pada Setiap Produk

Perusahaan menghasilkan barang yang sejenis tetapi ada beberapa perbedaan serta memiliki ciri khas masing-masing.

Perbedaan tersebut dapat kita lihat dari segi kemasan, ukuran, dan pelayanan penjual kepada pembeli. 

Baca Juga: Pengertian Pasar Persaingan Sempurna dan Ciri-Cirinya dalam Ekonomi

Dalam pasar monopolistik apabila suatu barang harganya naik dan barang lainnya harganya tetap, maka permintaan akan produk tersebut akan menurun.

2. Memiliki Penjual yang Banyak

Pasar monopolistik memiliki banyak penjual yang bersaing, sama seperti pasar persaingan sempurna.

Para penjual memiliki ukuran perusahaan yang rata-rata sama besarnya dan perusahaan ini memiliki kekuasaan untuk bertindak sendiri-sendiri.

 

“Ciri-ciri pasar monopolistik di antaranya barang yang dijual memiliki ciri khas masing-masing dan memiliki banyak penjual.”

 

3. Produsen Menentukan Harga

Harga yang berbeda dari masing-masing perusahaan membuat produsen memiliki kekuatan untuk menetapkan harga.

O iya, Pada pasar monopolistik produsen dapat memengaruhi harga tetapi pengaruhnya tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.

4. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar

Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, pada pasar monopolistik produsen dapat bebas keluar dan masuk pasar.

Hal ini dimaksudkan bahwa tidak ada halangan bagi produsen lama yang ingin keluar pasar atau produsen baru yang ingin masuk pasar.

Baca Juga: Mempelajari Pasar Uang: Definisi, Jenis-Jenis dan Manfaatnya

Contoh Pasar Monopolistik

Adjarian apakah pernah menjumpai pasar monopolistik dalam kehidupan sehari-hari?

Yap, pasar monopolistik itu seperti penjualan TV, sampo, sepatu, air mineral, dan masih banyak lagi.

 

“Pada pasar monopolistik produsen bebas keluar dan masuk pasar.”

 

Pada pasar air mineral, Adjarian banyak menjumpai produsen yang menjual jenis produk yang sama, tapi masing-masing memiliki ciri khas masing-masing.

Ciri khas tersebut bisa dalam bentuk kualitas, ukuran, bentuk kemasan, dan lain sebagainya.

Contoh lain seperti pada sampo. Banyak produsen yang menjual produk sampo dengan berbagai macam merek.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Apa Itu Pasar Modal pada Sistem Ekonomi

Namun, masing-masing produk tersebut memiliki perbedaan, seperti kualitas produk dan bentuknya.

Pada akhirnya Adjarian, kita akan memilih produk sesuai dengan preferensi kita sendiri.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pasar monopolistik beserta ciri-ciri dan contohnya.

Sekarang, yuk, jawab pertanyaan berikut.

 

Pertanyaan

Salah satu ciri-ciri pasar monopolistik yaitu produsen dapat keluar masuk pasar. Apa yang dimaksud dengan keluar masuk pasar?

Petunjuk: Cek halaman 3.