Mengenal Interaksi Sosial Disosiatif di dalam Hubungan Manusia

By Irfan Sholeh, Selasa, 15 Juni 2021 | 18:00 WIB
Ilustrasi konflik. (freepik.com)

adjar.id - Interaksi memiliki dua bentuk, yakni interaksi asosiatif dan disosiatif.

Interaksi asosiatif adalah bentuk interkasi positif. Interkasi ini mengarah pada kesatuan hubungan sosial.

Nah, kita bisa menduga bahwa interaski disosiatif adalah lawan dari interaksi asosiatif.

Lalu proses apa yang terjadi dalam interaksi disosiatif?

Baca Juga: Mengenali Interaksi Sosial Asosiatif di Dalam Hubungan Manusia

Apakah Adjarian sudah tahu contoh dari interaksi disosiatif?

Yuk, simak penjelasan lebih dalam tentang proses disosiatif dan contoh interaksi sosial disosiatif berikut ini!.

 

"Interaksi asosiatif adalah lawan dari interaksi disosiatif."

 

Proses Disosiatif

Proses yang terjadi dalam interaksi disosiatif adalah pertentangan antaranggota masyarakat. Dalam hal ini, komunitas masyarakat mejadi kurang harmonis.

Pertentangan ini menyebabkan ketidaktertiban sosial (social disorder) yang memunculkan disintegrasi sosial.

Di sisi lain, meski proses disosiatif menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, tanpa adanya proses disosiatif, masyarakat juga akan mengalami stagnasi sosial.

Berikut adalah contoh proses sosial disosoatif:

Baca Juga: 4 Media Sosial Paling Populer di Dunia, Salah Satunya TikTok

1. Persaingan

Dalam persaingan, terdapat dua pihak atau lebih yang saling berlomba untuk mencapai suatu kemenangan.

Ketika terjadi pesaingan, semua pihak berlomba agar bisa mendapat kemenangan yang notabene tidak dapat diraih semua pihak. Antarpihak saling berusaha mengalahkan satu sama lain.

 

"Meski proses disosiatif menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, tanpa adanya proses disosiatif, masyarakat juga akan mengalami stagnasi sosial."

 

Dalam persaingan terdapat beberapa fungsi, antara lain:

- Menyeleksi individu atau kelompok yang pantas memperoleh kemenangan atau kedudukan

- Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang menuntut dilaksanakan, meski jelas sulit untuk memenuhi semua kebutuhan secara serentak 

2. Kontravensi

Menurut KBBI, Kontravensi adalah proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.

Dalam kontravensi, ketidaksetujuan atau ketidaksukaan tidak ditunjukkan secara terbuka.

Baca Juga: Macam-Macam Bentuk Keragaman Sosial Budaya Indonesia serta Manfaatnya

Kontravensi bermula dari adanya perbedaan sikap antara satu kalangan dengan kalangan lain.

Bentuk kontravensi antara lain:

- Provokasi

- Intimidasi

- Ancaman kepada pihak lain

- Penghasutan

 

"Dalam kontravensi, ketidaksetujuan atau ketidaksukaan tidak ditunjukkan secara terbuka."

 

3 Pertikaian

Pertikaian adalah proses yang terjadi bila kontravensi makin membesar. Dalam pertikaian, perselisihan bersifat terbuka.

Perbedaan pendirian antar-kalangan dalam masyarakat semakin menajam.

Dalam pertikaian, individu atau kelompok akan menantang lawannya dengan ancaman atau kekerasan agar tujuannya terpenuhi.

4. Konflik

Konflik adalah gejala sosial yang sering terjadi di masyarakat. 

Baca Juga: Keragaman Budaya Indonesia: Alat Musik, Tarian, Lagu dan Upacara Adat

Konfilk terjadi ketika seseorang atau sekelompok berbeda kepentingan, tujuan, paham, dan lain sebagainya dengan orang atau pihak lain.

Konflik yang baik bisa terjadi, misalnya ketika adu pendapat. 

Dalam adu pendapat, perbedaan bisa disikapi dengan kepala dingin dan terbuka. Justru dengan sikap ini, hasil yang keluar bisa lebih baik dari pendapat sebelumnya.

Namun, konflik juga bisa berujung pada kekerasan.

 

"Konflik adalah gejala sosial yang sering terjadi di masyarakat."

 

Pertanyaan
Apa pengertian dari kontravensi?
Petunjuk: Cek halaman 3