Mengenal Sejarah Revolusi Industri 1.0 di Mana Mesin Uap Ditemukan

By Abby Wijaya, Selasa, 15 Juni 2021 | 11:30 WIB
ilustrasi gambar perkembangan teknologi (Pixabay)

adjar.id - Pernahkah Adjarian melihat protes di luar sana karena beberapa pekerjaan "direbut" oleh perkembangan industri?

Ya, perkembangan industri mungkin merebut beberapa bidang pekerjaan.

Tetapi jangan lupa bahwa dalam perkembangan tersebut, terdapat lebih banyak potensi adanya pekerjaan baru.

Apa itu industri?

Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik.

Baca Juga: 5 Penyebab Website Lemot yang Sering Terjadi tapi Jarang Disadari

Dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, barang jadi tersebut dapat diolah dan dijual kepada masyarakat.

Nah, kali ini kita akan membahas revolusi industri yang pertama, yaitu revolusi industri 1.0

Seperti apa perkembangan industri saat itu? Yuk, kita cari tahu!

Revolusi Industri 1.0

Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya dan digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang.

Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun.

Masalahnya, tenaga otot amat terbatas.

Misalnya, manusia, kuda, sapi dan tenaga-tenaga otot lainnya tidak mungkin bisa mengangkat barang yang amat berat, bahkan dengan bantuan katrol sekalipun.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Internet of Things (IoT) dan Sejarahnya

Butuh istirahat secara berkala untuk memulihkan tenaga tersebut, sehingga proses produksi kalau mau berjalan 24 jam sehari membutuhkan tenaga.

Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga angin, biasanya ini digunakan di penggilingan.

Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin.

Masalah utama dari dua tenaga ini adalah kita tidak bisa menggunakannya di mana saja.

Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin.

Untuk tenaga angin, masalah tambahan adalah tenaga angin tak bisa diandalkan 24 jam sehari.

Ada kalanya benar-benar tak ada angin yang bisa digunakan untuk memutar kincir,lo!

Baca Juga: 4 Media Sosial Paling Populer di Dunia, Salah Satunya TikTok

Masalah ini juga muncul ketika tenaga angin menjadi andalan transportasi internasional, yaitu transportasi laut.

Sebagai contoh, di era VOC, butuh waktu sekitar 6 bulan bagi kapal dari Belanda untuk mencapai Indonesia. Kemudian dibutuhkan enam bulan lagi untuk berlayar dari Indonesia ke Belanda.

Artinya, kalau mau berlayar bolak balik Batavia-Amsterdam-Batavia butuh waktu setahun!

Maklum, terkadang ada kalanya benar-benar tak ada angin di laut, terkadang ada angin tetapi berlawanan dengan arah yang diinginkan.

Kini tak ada lagi batasan waktu untuk menggerakkan mesin.

Asal dipasang mesin uap rancangan James Watt ini, sebuah penggilingan bisa didirikan di mana saja, tak perlu dekat air terjun atau daerah berangin.

Baca Juga: Negara Mana yang Memiliki Kecepatan Internet Terlambat di Dunia?

Sebuah kapal jadi bisa berlayar 24 jam, selama mesin uapnya dipasok dengan kayu atau batu bara.

Nah, penemu mesin uap ini keren, kan? Ia dapat memudahkan pekerjaan manusia yang awalnya satu tahun menjadi dua bulan.

Nah, itulah sejarah industri 1.0 dan mesin pertama yang berhasil diciptakan di era industri tersebut.