Nilai-Nilai Kejuangan Masa Revolusi, Salah Satunya Rela Berkorban

By Nabil Adlani, Kamis, 10 Juni 2021 | 12:30 WIB
Nilai-nilai kejuangan masa revolusi dapat diimplementasikan pada kehidupan saat ini. (pixabay)

adjar.id – Adjarian tahu kan bahwa Indonesia selama ratusan tahun berada dalam penjajahan dan Indonesia berjuang dengan beragam upaya?

Nah, hingga akhirnya Indonesia bisa meraih kemerdekaan dan menjadi negara yang berdaulat.

Kemerdekaan yang diraih Indonesia diraih dengan perjuangan pada masa revolusi.

Nilai-nilai kejuangan pada masa revolusi tersebut perlu kita ketahui sebagai generasi muda.

Baca Juga: Asal Muasal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebarannya

Dalam proses perjuangan mendapatkan kedaulatan negara Indonesia, banyak tokoh yang terlibat di masa revolusi ini.

Tokoh-tokoh ini memberikan contoh yang dapat kita teladani, lo.

Yuk, kita pelajari bersama nilai-nilai kerjuangan masa revolusi!

 

“Mempelajari nilai-nilai kejuangan sangat baik bagi generasi muda untuk tetap mempertahankan kedaulatan Indonesia.”

 

1. Rela Berkorban

Rela berkorban merupakan nilai kejuangan bangsa Indonesia yang paling menonjol saat masa perang kemerdekaan.

Semua yang terlibat dalam perang kemerdekaan, seperi para pemimpin, rakyat dan juga para pejuang benar-benar rela berkorban tanpa pamrih.

Sebagai contoh, Jenderal Sudirman yang tetap memimpin perang gerilya meski dalam keadaan sakit.

Baca Juga: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Barat

Ia menempuh perjalanan yang kurang lebih 1.000 km, meski begitu ia tetap semangat dan mempertaruhkan semua jiwa dan raganya untuk Indonesia.

Hal ini dilakuka demi terciptanya Negara Indonesia yang sejahtera, bersatu, tenteram dan aman.

Tidak hanya Jenderal Sudirman, tetapi tokoh-tokoh lainnya juga telah mempertaruhkan jiwa, raga, waktu, dan harta bendanya demi perjuangan kemerdekaan.

2. Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang sangat penting dalam setiap bentuk perjuangan.

 

“Banyak pejuang yang rela berkorban mempertaruhkan segalanya untuk kemerdekaan Indonesia.”

 

Semua kekuatan dengan paham atau ideologi yang berbeda pun tetap bersatu untuk menghadapi para penjajah.

Hal ini dilakukan demi tercapainya cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Persatuan dan kesatuan menjadi jiwa dan kekuatan bagi para pejuang Indonesia dalam melawan penjajah.

Baca Juga: Faktor yang Melatarbelakangi Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

3. Saling Menghargai

Di dalam perjuangan diperlukan sikap saling menghargai antarpejuang yang dapat memupuk rasa persatuan dan terhindar dari perpecahan.

Contoh sikap saling menghargai para tokoh pejuang diantara, saat rapat panitia sembilan dan PPKI.

Saat itu tokoh-tokoh Islam memahami dan menghargai kelompok lainnya dan tidak keberatan mengganti isi piagam Jakarta.

Isi piagam Jakarta yang awalnya “Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya" kemudian diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

 

“Sikap saling menghargai akan menciptakan persatuan dan kesatuan sehingga terhindar dari perpecahan serta memunculkan rasa kebersamaan.”

 

4. Cinta Tanah Air

Salah satu faktor pendorong yang sangat kuat bagi para pejuang Indonesia saat berjuang di medan pertempuran adalah sikap cinta Tanah Air.

Adanya cinta Tanah Air memunculkan semangat patriotisme di kalangan para pejuang saat melawan penjajah.

Perwujudan cinta Tanah Air dapat dilihat dari berbagai perlawanan di daerah-daerah untuk melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Pengaruh Letak Geografis Indonesia dan Contoh Keuntungannya

Nah, Adjarian nilai-nilai kejuangan seperti yang telah disebutkan tadi merupakan nilai-nilai yang penting untuk diamalkan dalam kehidupan.

Di masa sekarang ini, nilai-nilai tersebut membuat kita sadar akan makna sejarah dan mementingkan kepentingan negara daripada pribadi.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

 

Pertanyaan:

Apa yang dapat kita terapkan dari nilai rela berkorban di masa sekarang?

Petunjuk: Cek halaman 2