Jenis-jenis Perpindahan Kalor dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

By Nabil Adlani, Jumat, 4 Juni 2021 | 16:30 WIB
Ketel yang ikut memanas merupakan akibat dari perpindahan kalor. (pixabay)

adjar.id – Tahukah Adjarian mengapa saat air panas dimasukkan ke dalam gelas, gelas tersebut ikut menjadi panas?

Atau saat Adjarian meninggalkan sendok di dalam air yang mendidih, maka sendo sendok tersebut kemudian ikut menjadi panas?

Yap, peristiwa itu terjadi karena benda panas memberikan kalor kepada benda lainnya atau biasanya disebut sebagai perpindahan kalor.

Baca Juga: Mengenal Lapisan-Lapisan pada Struktur Lapisan Bumi, Salah Satunya Kerak Bumi

Perpindahan kalor tersebut terjadi lantaran suhu benda yang tinggi dan suhu benda yang menerima lebih rendah.

Kalor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke benda lain.

Panas dapat mempengaruhi suhu, jika suhu benda yang menerima lebih rendah maka energi panas akan terserap dan suhu benda tersebut menjadi naik.

Perpindahan itu sendiri memiliki arti perubahan kedudukan suatu benda setelah benda itu bergerak selama beberapa waktu tertentu.

 

“Perpindahan kalor adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari cara menghasilkan, mengubah dan menukarkan panas.”

 

Jenis-Jenis Benda

Benda-benda di sekitar kita bisa menghantarkan panas dan ada pula yang tidak bisa menghantarkan panas.

Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan konduktor, contohnya besi, air, tembaga, dan alumunium.

Sedangkan benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator, contohnya kain, kayu, kertas, dan lain-lain.

Baca Juga: Getaran, Gelombang dan Bunyi; Pengertian, Perbedaan , Jenis-Jenisnya

Jenis-Jenis Perpindahan Kalor

Ada tiga jenis perpindahan kalor, yaitu konduktor, konveksi dan radiasi.

1. Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan panas tanpa disertai perpindahan zat perantara pada benda padat.

Pada perpindahan konduksi ini partikel zat lain tidak ikut berpindah, tetapi hanya energi panas saja yang berpindah.

 

“Benda yang dapat menghantarkan pas disebut konduktor, sedangkan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut isolator.”

 

Contoh perpindahan secara konduksi:

- Knalpot motor yang ikut panas saat motor dihidupkan.

- Sendok diletakkan di atas api.

- Mentega yang meleleh ketika dipanaskan.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Organel Sel dan Fungsinya bagi Makhluk Hidup

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas disertai perpindahan zat perantara lainnya.

Jadi pada perpindahan konveksi, kalor yang berpindah dengan merambat pada zat perantaranya. Perpindahan konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Contoh perpindahan secara konveksi:

- Terjadinya angin darat dan angin laut

- Asap cerobong sebuah pabrik yang membumbung tinggi

- Air yang dimasak di atas kompor

 

“Perpindahan yang diikuti dengan perpindahan zat perantaranya disebut dengan perpindahan konveksi”

 

3. Radiasi

Radiasi merupakan perpindahan panas tanpa melalui zat perantara, atau biasanya disertai dengan cahaya.

Perpindahan radiasi juga disebut perpindahan panas dengan pancaran.

Contoh perpindahan panas secara radiasi:

Baca Juga: Pengertian Biosfer serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

- Panas bumi dari sinar matahari yang terhalang ruang hampa.

- Saat berada di dekat api unggun, tubuh berasa hangat

- Menetaskan telur unggas di bawah lampu.

- Panas matahari yang membuat pakaian kering saat dijemur.

Nah, apakah Adjarian sudah paham tentang kalor dan jenis-jenis perpindahan kalor?

Yap, ternyata banyak kejadian yang melibatkan perpindahan kalor di kehidupan kita.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

 

Pertanyaan

Tito baru saja sampai ke rumahnya setelah seharian mengendarai motor untuk jalan-jalan keliling kota. Sesampainya di rumah tidak sengaja kakinya menyentuh knalpot dan ternyata knalpotnya sangat panas. Dari kasus tersebut perpindahan kalor jenis panas apa yang terjadi?

Petunjuk: Cek halaman 3.