adjar.id - Adjarian, apakah di sekolah pernah mendengar istilah mass wasting?
Untuk Adjarian yang belum pernah mendengar istilah mass wasting, perlu diketahui kalau mass wasting adalah pergerakan massa tanah.
Contoh dari pergerakan massa tanah yang mungkin Adjarian ketahui adalah tanah longsor.
Yap, benar tanah longsor adalah salah satu dari mass wasting.
Baca Juga: Mengenal Lapisan Bumi Litosfer dan Teori Struktur Bumi
Namun, sampai sekarang masih banyak orang-orang yang belum memahami apa itu pergerakan massa tanah.
Dalam ilmu geografi, mass wasting dikategorikan sebagai fenomena alam ya, Adjarian.
Penasaran? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
"Jika mass wasting terjadi dalam skala yang sangat besar di dalam suatu kawasan, maka mass wasting akan memberikan dampak geografis di kawasan tersebut."
Definisi Mass Wasting
Menurut Ahli Geografi Djauhari Noor dalam bukunya Geomorfologi (2014), mass wasting adalah perpindahan tanah, regolith serta batu-batuan yang dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi dengan cara rayapan, aliran dan rebahan.
Fenomena mass wasting biasanya dapat dijumpai di daerah lereng pegunungan.
Baca Juga: Benarkah Bintang Laut Bisa Meregenerasi Bagian Tubuh yang Lepas?
Selain itu, menurut U.S National Park Service, selain disebabkan oleh gravitasi, pergerakan tanah juga dapat diakibatkan oleh curah hujan hingga aktivitas seismik di kawasan tersebut.
Contoh mass wasting yang sering sekali terjadi adalah tanah longsor, Adjarian.
"Semakin tinggi atau curam tanahnya, maka kecepatan massanya tanahnya juga tinggi."
Jenis-Jenis Mass Wasting
Terdapat beberapa jenis mass wasting yang wajib Adjarian ketahui, yaitu:
1. Tanah Longsor atau Land Slide
Tanah longsor merupakan pergerakan tanah dengan kecepatan yang tinggi ke arah bawah.
Selain itu, land slide yang turun ke arah bawah mengandung aliran berupa bebatuan dan lumpur.
Fenomena ini dapat disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi, erosi sungai, gempa bumi, perubahan air tanah, aktivitas vulkanik dan fenomena alam lainnya ya, Adjarian.
Baca Juga: Tidak Main-Main, Sudah Tahu Efeknya Jika Lapisan Ozon Menipis?
2. Rayapan Tanah atau Soil Creep
Soil creep adalah mass wasting yang terjadi secara lambat.
Mengapa? soil creep terjadi di saat dinding bangunan yang retak atau adanya pembengkokan lapisan bebatuan di sebuah kawasan.
Soil creep dapat ditemukan di kawasan lereng.
"Gerakan massa tanah atau batuan merupakan beberapa contoh dari proses geologi yang berdampak pada manusia. Contohnya, gempa, erosi, banjir dan lainnya."
3. Aliran Lumpur atau Mudflow
Mudflow merupakan aliran yang mengandung partikel lumpur dengan jumlah besar.
O, iya! mudflow umumnya memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi dari tingkat kepadatan sungai, lo.
Mudflow dapat ditemukan di lereng yang sering terjadi erosi.
4. Guguran Batu atau Rockfall
Guguran batu adalah merupakan massa yang menuruni tebing atau lereng yang curam.
Baca Juga: Pengertian Biosfer serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Nah, massa batuan ini dapat bergerak jatuh bebas, terpental, berguling maupun terjun bebas.
Untuk ukuran batunya berbeda-beda ya, Adjarian.
Ada yang memiliki ukuran besar ada yang memiliki ukuran kecil.
5. Aliran Tanah atau Earth Flow
Aliran tanah yang turun ke arah bawah mengandung banyak bebatuan.
Aliran tanah terjadi karena adanya tarikan gravitasi, Adjarian.
Untuk aliran tanah dapat ditemukan di cekungan besar atau kawasan materialnya yang lapuk tanahnya.
"Aliran tanah atau earth flow terjadi karena adanya curah hujan dan kemiringan lereng yang sangat berpengaruh pada terjadinya aliran tanah."
Nah, itulah definisi mass wasting dan jenis-jenis yang wajib Adjarian ketahui, ya!
Sekarang, yuk coba jawab pertanyaan di bawah ini, ya!
Pertanyaan |
Apakah yang dimaksud dengan mass wasting jenis soil creep? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |