Mengenali Jenis-Jenis Buku Fiksi dalam Kesusastraan Indonesia

By Nabil Adlani, Sabtu, 29 Mei 2021 | 16:13 WIB
Buku fiksi memiliki berbagai jenis. (pixabay)

adjar.id – Dalam kesusastraan khususnya Indonesia, buku dibagi menjadi dua jenis, yaitu buku fiksi dan buku non fiksi.

Buku fiksi dan non fiksi memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari hasil karya yang dibuat penulis.

Jenis-jenis buku fiksi sangat beragam dan biasa Adjarian temui baik di toko buku atau di media cetak. 

Baca Juga: Rumus dan Fungsi Present Continuous Tense Beserta Penggunaannya

Buku fiksi merupakan karya yang dibuat seorang penulis berdasarkan imajinasinya sendiri dan ceritanya bersifat fiktif.

Isi dari buku fiksi adalah sebuah imajinasi, rekaan atau khayalan penulis, oleh karena itu disebut dengan cerita fiktif.

Nah, kita akan mengenal jenis-jenis buku fiksi. Yuk simak!

Jenis-Jenis Buku Fiksi

1. Novel

Adjarian pernahkan membaca novel? Tahu apa itu novel?

 

“Buku fiksi merupakan sebuah cerita yang berasal dari imajinasi penulis, biasa disebut dengan cerita fiktif.”

 

Novel adalah karangan cerita berbentuk fiksi yang menceritakan sesuatu hal yang kompleks, dan biasanya isi novel lebih panjang dari buku fiksi lainnya.

Dalam buku novel sejak awal sampai akhir cerita terdapat klimaks dan ending.

Selain itu, penulis novel juga memadukan kreativitas dan imajinasi penulis dalam membangun cerita.

Membaca novel juga dapat menambah keuntungan lho, Adjarian, yaitu salah satunya meningkatkan kemampuan menulis.

Baca Juga: Besaran Pokok Satuan Internasional: Definisi dan Contoh-Contohnya

2. Cerpen

Selain dibuat pendek, cerpen juga dapat dibukukan menjadi kumpulan cerpen. (pixabay)

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek yang isi tulisannya lebih sedikit dari novel.

Cerita pendek dapat menjadi wadah bagi Adjarian jika ingin belajar menulis dan membuat sebuah karya.

Adjarian pasti pernah melihat cerpen, biasanya terdapat di media cetak Indonesia, seperti koran.

 “Novel dan cerpen adalah jenis buku fiksi yang memiliki perbedaan dari panjang pendeknya cerita.”

 

Selain di koran media cetak, di toko buku juga ada cerpen yang sudah dirangkai menjadi buku kumpulan cerpen.

Cerita yang diangkat di dalam cerpen juga tidak seberat novel dan sebagian orang menyukai hal ini, karena untuk menyelesaikannya tidak membutuhkan waktu lama.

3. Puisi

Adjarian pasti tidak asing dengan nama-nama seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono dan juga WS Rendra?

Baca Juga: Apa Itu Resensi dan Ringkasan: Pengertian, Ciri-ciri dan Manfaat

Ya, mereka adalah penulis puisi yang terkenal di Indonesia.

Puisi termasuk ke dalam buku fiksi, dan puisi adalah karya sastra yang memiliki gaya bahasa dengan memperhatikan rima, irama dalam bait-baitnya.

Dan tidak jarang juga puisi menggunakan majas-majas agar pembaca bisa lebih bebas dalam berimajinasi dan menginterpretasi isi puisi tersebut.

Menulis puisi juga membutuhkan imajinasi dari penulisnya, hal ini bertujuan agar unsur keindahan bahasa dalam puisi dapat tersampaikan.

“Puisi mengandung irama, rima dan majas untuk menambah keindahan bahasa yang disajikan.”

 

4. Dongeng atau Cerita Rakyat

Dongeng atau cerita rakyat adalah cerita kehidupan masyarakat pada zaman dulu dan berasal dari suatu daerah.

Cerita ini berasal dari suatu daerah yang menyakini kebenarannya dan mewariskannya secara turun-temurun.

Cerita pada dongeng atau cerita rakyat sangat kental pengaruhnya dengan budaya pada suatu daerah tertentu.

 

Nah Adjarian, dari jenis-jenis buku fiksi tersebut pasti Adjarian pernah membacanya bukan?

Yuk jawab pertanyaan berikut!

Pertanyaan:

Meski sama-sama memuat cerita fiksi, apa yang membedakan cerpen dengan novel?

Petunjuk: Cek halaman 2