adjar.id - Pola hunian masyarakat saat ini tidak bisa dilepaskan dari pemikiran masyarakat zaman dahulu.
Kehidupan dari masyarakat praaksara sangat memengaruhi kehidupan kita saat ini, Adjarian.
Misalnya pola hunian, teknologi tradisional, kepercayaan terhadap hubungan antara manusia dan alam, pola pertanian, dan lain sebagainya.
Aktivitas-aktivitas itulah yang kemudian mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sampai saat ini.
Lalu, bagaimana konsep ruang pada hunian masyarakat praaksara?
"Konsep ruang hunian masyarakat praaksara menjadi awal dari pola hunian arsitektur masyarakat saat ini."
Hunian sudah ada sejak manusia mempunyai kemampuan untuk mengolah lingkungan hidupnya.
Pembuatan tanda-tanda di alam yang membentuk tidak terhingga tersebut dilakukan untuk membedakan dengan wilayah lainnya.
Tindakan untuk membuat tanda pada suatu tempat tersebut bisa dikatakan sebagai bentuk awal dari hunian atau arsitektur.
Pada saat itu manusia sudah mulai dapat merancang sebuah tempat.
Bentuk arsitektur pada masa praaksara ditandai dengan kemungkinan adanya pola hunian menetap.
Baca Juga: Mengenal Masyarakat Praaksara Berdasarkan Corak Kehidupannya
Hal ini berkaitan erat dengan pola mata pencaharian manusia purba yang sudah mulai mengenai sistem pertanian sederhana dan berburu.
Sistem pertanian yang dilakukan masyarakat praakasara umumnya menggunakan sistem ladang berpindah.
Hal inilah yang kemudian memungkinkan adanya pola pemukiman yang sudah menetap.
Contohnya adanya gambar-gambar di dinding gua yang tidak hanya mencerminkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga kehidupan spiritual.
Cap-cap tangan dan lukisan di gua banyak ditemukan di Maluku, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Cap-cap tangan dan lukisan tersebut berkaitan dengan ritual penghormatan atau pemujaan nenek moyang, inisiasi, dan kesuburan.
O iya, gambar dinding pada gua juga menggambarkan jenis binatang yang diburu atau binatang yang digunakan untuk membantu perburuan.
Misalnya anjing adalah binatang yang sering digunakan oleh manusia praaksara untuk berburu binatang.
Pada zaman praaksara, pola hunian juga menggunakan penadah angin yang memperlihatkan pola pemukiman menetap.
Penggunaan penadah angin menjadi salah satu konsep tata ruang sekaligus menjadi batas antarruang.
Ternyata, pola hunian tersebut juga masih digunakan sampai saat ini oleh suku bangsa Punan yang ada di Kalimantan.
Baca Juga: Periodisasi Masa Praaksara, Ada Zaman Batu dan Zaman Logam
Bentuk hunian tersebut adalah bagian dari bentuk awal arsitektur di luar hunian di gua.
Sementara pada masyarakat yang masih menerapkan kehidupan berburu dan meramu, konsep huniannya masih berbentuk geometris.
Hal ini karena masyarakat masih mengikuti bentuk geografis yang ada di sekitarnya.
"Konsep ruang pada hunian sudah ditemukan sejak zaman praaksara yang terus mengalami perkembangan dalam bidang arsitektur."
Nah, itu tadi penjelasan konsep ruang pada hunian masyarakat praaksara yang dimulai dari kehidupan di gua.
Coba Jawab! |
Bagaimana bentuk awal konsep ruang pada hunian masyarakat saat ini? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR