adjar.id - Di antara banyak kota-kota besar di Indonesia, mengapa Jakarta yang menjadi ibu kota, ya?
Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mendapat status setingkat provinsi dan mendapat julukan sebagai ibu kota.
Nah, sejarah Jakarta menjadi ibu kota sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda, Adjarian.
Namun, sebenarnya jauh sebelum zaman kolonial Belanda, Kota Jakarta sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda dan kolonial Portugis.
Tak terima dengan kedatangan Portugis yang dianggap sebagai ancaman, kemudian Kerajaan Demak menyerang Sunda Kelapa (Jakarta) dan berhasil menguasainya pada 22 Juni 1527.
Kemenangan inilah yang akhirnya ditetapkan menjadi hari lahir Ibu Kota Jakarta yang diperingati hingga saat ini.
Atas kemenangan tersebut, lahirlah nama Jayakarta yang menjadi awal mula Ibu Kota Jakarta.
Nah, setelah perjalanan panjang itu, kemudian masuk kolonial Belanda yang menempati Jayakarta.
Bagaimana kelanjutannya? Simak bersama, yuk!
Baca Juga: Bukan Hanya Sekali, Kota Jakarta Ternyata Sudah Berganti Nama Belasan Kali #AkuBacaAkuTahu
Sejarah Ibu Kota DKI Jakarta
Pada tahun 1596, masuklah kolonial Belanda melalui Pelabuhan Sunda Kelapa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.
Lalu, pada 1610, pihak Belanda membuat perjanjian dengan pimpinan Jayakarta untuk membuat pos dadang di timur muara Sungai Ciliwung.
Pos dagang inilah yang kita kenal sebagai Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang mulai beroperasi pada 1611.
Setelah berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat besar, pihak Belanda berencana untuk melakukan perluasan di Jayakarta, sehingga mengubah namanya menjadi Batavia.
Belanda menempatkan kantor pusat organisasinya di Batavia, yang kini kita kenal dengan Kota Tua Jakarta.
Pihak Belanda menganggap Batavia merupakan wilayah yang strategis, dekat dengan pelabuhan dan pusat perdagangan.
Kemudian, pada akhir abad ke-18, saat VOC bangkrut, semua aset-asetnya diambil oleh pemerintah Hindia Belanda (Indonesia), termasuk Batavia yang akhirnya juga dijadikan pusat pemerintahan.
Batavia sempat berganti nama menjadi Jakarta Toku-betsushi saat kedatangan Jepang yang kemudian baru disahkan menjadi "Jakarta" setelah kemerdekaan.
Baca Juga: Berkunjung ke Jakarta? Ini 7 Makanan Khas Jakarta yang Harus Dicoba
Meski demikian, Ibu Kota Indonesia sempat beberapa kali mengalami perpindahan.
Tahun 1946, ibu kota dipindahkan sementara ke Yogyakarta karena terdapat situasi politik yang sedang tidak baik.
Ibu kota negara sempat juga dipindahkan ke Sumatra Barat dan kemudian kembali lagi ke Yogyakarta.
Saat itu, Jakarta masih menjadi daerah otonomi bagian dari Jawa Barat.
Barulah pada 1961 Presiden Soekarno membentuk Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan ditetapkan sebagai ibu kota negara melalui Undang-Undang No 10 Tahun 1964.
Nah, Adjarian, itulah sejarah mengapa Jakarta bisa menjadi ibu kota.
Ternyata sudah melalui perjalanan cukup panjang, ya!
Coba Jawab! |
Apa nama Jakarta saat dikuasai oleh Belanda? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Saksikan video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR