adjar.id - Apakah Adjarian pernah menyaksikan acara debat di televisi?
Menonton acara debat bisa mendatangkan banyak manfaat.
Contohnya, kita bisa mendapatkan perspektif baru dan wawasan atas sebuah masalah dari dua sisi, yaitu pro dan kontra.
Nah, sebenarnya apa itu debat?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan.
Simpelnya, memberikan alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak.
Yap, debat memang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.
Ada beberapa jenis depat dan debat memiliki ciri-ciri, lo.
Simak jenis-jenis debat dan ciri-ciri debat bahasa Indonesia berikut ini, yuk!
"Debat juga bisa menjadi bentuk komunikasi lisan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak."
Baca Juga: 15 Contoh Mosi Debat tentang Kenaikan Harga Bensin
Jenis-Jenis Debat
Debat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: debat parlemen, debat pemeriksaan ulang, dan debat formal.
1. Debat Parlementer
Seperti yang Adjarian ketahui, sesuai dengan namanya debat ini berada di badan legislatif suatu negara.
Contohnya, debat membahas undang-undang, kebijakan, dan lainnya.
2. Debat Pemeriksaan Ulang
Debat ini mempertahankan posisi masing-masing dan perspektif masing-masing individu maupun tim.
Debat seperti ini dapat dijumpai di persidangan antara hakim dan pengacara.
3. Debat Formal atau Konvensional
Baca Juga: Contoh Teks Debat dengan Mosi atau Topik Kenaikan Harga Bensin
"Ada beberapa jenis debat, seperti debat parlementer, debat pemeriksaan ulang, dan debat formal."
Debat ini merupakan debat yang mempersilakan setiap tim untuk menguatkan materi debat lewat pendapat masing-masing tim.
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR