Asal-usul Hari Rabies Sedunia dan Gambaran Kasus Rabies di Indonesia

By Mumtahanah Kurniawati, Kamis, 28 September 2023 | 08:40 WIB
Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tanggal 28 September. (Freepik)

3. Daerah Tertular Berat

Daerah tertular berat adalah daerah yang melaporkan 51-150 kasus rabies pada manusia per satu juta penduduk.

Daerah yang termasuk daerah tertular berat meliputi Sumatra Utara (Pulau Nias, Tapanuli Utara, Simalungun, Humbang Hasudutan), Sulawesi Selatan (Gowa, Bone), Riau.

Selain itu, juga Sumatra Barat, Nusa Tenggara Timur (Pulau Flores, Lembata), Kalimantan Barat (seluruh kabupaten), Bali (seluruh kabupaten), Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku.

4. Daerah Tertular Sedang

Daerah tertular sedang adalah daerah yang melaporkan 16-50 kasus rabies pada manusia per satu juta penduduk.

Daerah yang termasuk daerah tertular sedang meliputi Jawa Barat (Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Kota Sukabumi), Lampung, Sumatra Selatan.

Juga Nusa Tenggara Barat (Dompu, Sumbawa), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

5. Daerah Tertular Ringan

Daerah tertular ringan adalah daerah yang melaporkan 1-15 kasus rabies pada manusia per satu juta penduduk.

Daerah yang termasuk daerah tertular ringan meliputi Aceh, Banten (Lebak, Pandeglang), Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bengkulu, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Gorontalo.

Baca Juga: Vaksin Cacar Monyet Belum Tersedia di Indonesia, Berikut Obat untuk Membantu Kondisi Pasien Cacar Monyet

Nah, itulah asal-usul Hari Rabies Sedunia dan gambaran kasus rabies di Indonesia.

Coba Jawab!
Apa tema Hari Rabies Sedunia 2023?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga, yuk!