adjar.id - Kedatangan Sukutu dan Belanda ke Indonesia membuat munculnya berbagai perlawanan rakyat Indonesia.
Perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia terjadi setelah proklamasi kemerdekaan, Adjarian.
Seperti yang kita ketahui bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peristiwa proklamasi terjadi setelah Jepang menyerah tanpa syarat terhadap Sekutu pada Perang Dunia II.
Kekalahan Jepang ini membuat seluruh daerah bekas jajahan Jepang menjadi tanggung jawab Sekutu.
Hal inilah yang kemudian membuat Sekutu datang ke Indonesia pada 16 September 1945.
Kedatangan Sekutu dan Belanda ini kemudian menimbulkan kecurigaan dari rakyat Indonesia.
Dengan perjuangan yang tidak kenal henti, rakyat Indonesia di beberapa daerah terlibat peperangan dengan Sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Berikut beberapa perlawanan rakyat Indonesia setelah kedatangan Sekutu.
Mari kita simak!
"Sekutu datang ke Indonesia setelah berhasil mengalahkan Jepang pada Perang Dunia II."
Baca Juga: Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Penjajahan Jepang, Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Perlawanan Rakyat Indonesia
1. Perlawanan di Yogyakarta
Perlawanan di Yogyakarta terjadi pada 26 September 1945 dalam perebutan kekuasaan.
Pada saat itu, tepat pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan beberapa perusahaan yang dikuasai Jepang mengadakan aksi mogok.
Mereka memaksa orang-orang Jepang agar dapat menyerahkan semua kantor mereka kepada orang Indonesia.
Pada 27 September 1045, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah tersebut sudah berada di tangan pemerintahan RI.
Kepala daerah Yogyakarta yang saat itu dijabat oleh Jepang harus meninggalkan kantor di jalan Malioboro.
Kemudian, pada 5 Oktober 1945, gedung Cokan Kantai berhasil direbut lalu dijadikan sebagai kantor Komite Nasional Indonesia Daerah.
Setelah berhasil merebut gedung Cokan Kantai, para pejuang Yogyakarta ingin merebut senjata dan markas Osha Butai di Kotabaru.
Sekitar pukul 3 pagi pada 7 Oktober 1945, terjadilah pertempuran antara pemuda dan kesatuan dengan tentara Jepang di Yogyakarta.
Akhirnya pada 7 Oktober 1945 pukul 10 pagi, markas Jepang tersebut secara resmi diserahkan pada Yogyakarta.
"Perlawanan di Yogyakarta terjadi untuk memperebutkan kekuasaan Jepang di Yogyakarta."
Baca Juga: Contoh Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Pemerintah Hindia Belanda
2. Perlawanan Rakyat Surabaya
Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November tahun 1945 dan menjadi salah satu pertempuran terbesar pascakemerdekaan Indonesia.
Banyaknya rakyat Surabaya yang gugur pada pertempuran tersebut membuat tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Pertempuran ini berawal dari mendaratnya pasukan Sekutu di Surabaya di bawah pimpinan A.W.S. Malabby.
Awalnya kedatangan mereka hanya untuk melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Pada malam hari tanggal 26 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Kapten Shaw melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok.
Tujuannya adalah untuk membebaskan Kolonel Huiyer yang merupakan seorang Koloner Angkatan Laut Belanda beserta kawanannya.
Kemudian keesokan harinya mereka berhasil menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Gedung Internatio, Kantor Pos Besar, dan objek vital lainnya.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, terjadi kontak senjata yang pertama antara pasukan Sekutu dengan pemuda Indonesia.
Kontak senjata tersebut kemudian meluas sehingga menyebabkan terjadinya pertempuran dari tanggal 28 Oktober sampai 30 Oktober 1945.
Pimpinan Sekutu A.W.S Malabby gugur dalam pertempuran tersebut dan menimbulkan amarah dari pasukan Sekutu.
Baca Juga: Berbagai Jenis Perlawanan Rakyat Indonesia dalam Melawan VOC
Akhirnya muncul ultimatum dari Mayjen E.C. Mansergh agar pihak Indonesia di Surabaya meletakkan senjata selambat-lambatnya pukul 06:00 tanggal 10 November 1945.
Sekutu juga mengeluarkan ultimatum akan menggempur Kota Surabaya dari darat, udara, dan laut jika orang Surabaya tidak mau menuruti ultimatum.
Kemudian, pecahlah pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945.
Tokoh pemuda, yaitu Bung Tomo langsung mendirikan Radio Pemberontakan untuk mengobarkan semangat juang masyarakat Surabaya.
Bung Tomo berhasil memimpin dan mengendalikan kekuatan rakyat Surabaya melalui pidatonya.
"Pertempuran di Surabaya diperingati sebagai Hari Pahlawan karena perjuangan rakyat Surabaya yang sangat gigih melawan Sekutu."
3. Pertempuran Palagan Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi pada 29 November sampai 15 Desember 1945 antara Sekutu dan pasukan TKR.
Peristiwa ini terjadi karena adanya insiden di Magelang sesudah mendaratnya Brigade Antileri di Semarang pada 20 Oktober 1945.
Kedatangan mereka ternyata diboncengi oleh tentara Belanda atau NICA yang kemudian mempesenjatai bekas tawanan Belanda.
Kemudian 26 Oktober 1945 pecah insiden Magelang yang berkembang menjadi pertempuran Sekutu dengan TKR.
Baca Juga: Perjuangan Bung Tomo, Pahlawan di Balik Pertempuran 10 November 1945
Pada pertempuran inilah taktik perang gerilya yang dilakukan Jenderal Sudirman berhasil membuat rakyat Indonesia menang melawan Sekutu.
"Kemenangan yang terjadi di pertempuran Ambarawa menandakan bahwa Indonesia mempunyai pasukan yang sangat kuat, yaitu pasukan TKR dan rakyat."
Nah, itu tadi beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia setelah kedatangan Sekutu.
Coba Jawab! |
Apa yang menyebabkan pecahnya pertempuran 10 November di Surabaya? |
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semeseter 2 Edisi Revisi 2017.
Tonton video ini juga, yuk!