2. Teori Titik Henti
Teori titik henti merupakan hasil modifikasi dari teori gravitasi Reilley, Adjarian.
Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang memisahkan wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah dan komposisi penduduknya.
Teori titik henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat.
Penempatan ini dilakukan di antara dua wilayah yang berbeda jumlah penduduk agar terjangkau oleh penduduk setiap wilayah.
O iya, teori titik henti bisa juga dimanfaatkan untuk merencanakan pusat pelayanan masyarakat, seperti pusat perdagangan, kantor pemerintahan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan lainnya.
3. Teori Grafik
Salah satu faktor yang mendukung kekutan dan intensitas interaksi antarwilayah adalah kondisi prasarana transportasi yang menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
Jumlah dan kualitas prasarana jalan, baik jalan raya, jalan udara, maupun jalan laut tentu sangat memperlancar laju dan pergerakan distribusi manusia, barang, dan jasa antarwilayah.
Nah, antara satu wilayah dengan wilayah lain selalu dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi, sehingga membentuk pola jaringan transportasi.
Tingkat kompleksitas jaringan yang menghubungkan berbagai wilayah merupakan salah satu indikasi dari kuatnya arus interaksi.
Baca Juga: Pola Keruangan Desa dan Kota: Definisi, Klasifikasi dan Tata Ruang