7 Kabinet pada Masa Demokrasi Liberal

By Aldita Prafitasari, Rabu, 19 Oktober 2022 | 18:30 WIB
Selama demokrasi liberal mulai diberlakukan oleh Presiden Soekarno mulai 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959 terdapat pergantian kabinet sebanyak tujuh kali. (Pxhere)

  

Masalah yang dihadapi pada kabinet ini kurang lebih sama dengan kabinet sebelumnya, yaitu PNI yang menentang beberapa kebijakan.

Akhirnya kabinetnya mendapatkan mosi tidak percaya dari PNI.

O iya, PNI merupakan partai politik yang dibentuk oleh Soekarno.

Kabinet Sukiman pun akhirnya berakhir pada 23 Februari 1952.

3. Kabinet Wilopo (April 1952-Juni 1953)

Kabinet Wilopo beranggotakan para pakar yang ahli di bidangnya. Oleh sebab itu, kabinet ini sering disebut dengan zaken kabinet.

Tugas pokok Wilopo adalah menjalankan Pemilu untuk memilih anggota parlemen dan konstituante.

Namun, Kabinet Wilopo bubar sebelum Pemilu berhasil dilaksanakan.

4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Juli 1953-Agustus 1955)

Kabinet selanjutnya adalah Kabinet Ali Sastroamijoyo I.

Kabinet Ali Sastroamidjojo I sering disebut juga sebagai Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro-Zainul Arifin.

5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955-Maret 1956)

Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet yang saat itu berhasil melaksanakan Pemilu 1955.

Pemilu 1955 dianggap sebagai pemilu paling demokratis, Adjarian.