Kecil-Kecil Cabe Rawit, Ini 8 Serangga yang Dapat Membahayakan Manusia

By Jestica Anna, Minggu, 29 Mei 2022 | 19:00 WIB
Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang dapat membahayakan manusia. (Pixabay)

adjar.id – Meskipun bertubuh kecil, ada beberapa spesies serangga yang berbahaya bagi manusia, lo.

Adjarian pasti sudah tidak asing lagi dengan serangga, kan?

Yap, jenis binatang satu ini memang sangat mudah ditemui di lingkungan sekitar kita.

Coba, deh, tengok kanan atau kiri di sekitar tempat dudukmu sekarang. Mungkin Adjarian bisa melihat semut atau nyamuk yang sedang berlalu-lalang.

Namun, bayangkan jika hewan kecil, imut, nan mudah dijumpai satu ini ternyata dapat mengancam tubuh kita.

Sudah pasti kita menjadi was-was dan duduk dengan tidak tenang, bukan?

Pada kenyataannya, memang terdapat beberapa jenis serangga mematikan yang dapat mencancam kesehatan kita, lo.

Misalnya saja tomcat. Serangga satu ini dapat mengeluarkan racun yang dapat menyebabkan peradangan saat terkena kulit.

Selain tomcat, masih ada serangga lain yang lebih membahayakan manusia.

Baca Juga: 4 Jenis Lalat yang Ada di Lingkungan Sekitar

8 Serangga Berbahaya

1. Nyamuk

Nyamuk adalah spesies serangga paling berbahaya di bumi.

Sebab, nyamuk setidaknya berakibat fatal bagi sekitar satu juta manusia setiap tahun lewat penularan penyakit malaria atau DBD.

Nyamuk Anopheles membawa kuman malaria dari satu tempat ke tempat lain dan mereka menularkan virus tersebut ke dalam darah manusia lewat gigitannya.

WHO memperkirakan, setiap 30 detik seorang anak meninggal karena malaria dan 500 juta kasus malaria dilaporkan setiap tahun, Adjarian.

Sementara itu, nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk pembawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah.

Aedes aegypti memiliki tubuh berwarna hitam dengan belang-belang putih di sekujur tubuh nyamuk.

Sementara nyamuk Anopheles memiliki tubuh kecil dan pendek, sayap simetris, dan umumnya memiliki kaki lebih panjang dan besar.

Baca Juga: Apa Alasan Semut Suka Menggigit Kulit Manusia?

2. Semut Pengemudi

Semut pengemudi umumnya ditemukan di Afrika dan hewan ini lebih dikenal dengan nama Dorylus. Dalam satu koloni, jumlah semut pasukan bisa mencapai 22 juta.

Jangan dianggap remeh, sebab mereka bisa memakan membunuh dan memakan apapun yang menghalangi perjalanan.

Oleh karena pasukan semut pengemudi berjumlah puluhan juta, tak heran bila binatang berukuran besar seperti gajah akan lari bila melihat mereka.

Semut pengemudi bisa membuat luka pada hewan dan manusia menggunakan mandibula kuat yang dimilikinya.

3. Lebah Pembunuh

Lebah pembunuh juga dikenal dengan nama lebah madu Afrika. Hewan ini merupakan salah satu serangga paling agresif dan mendominasi dunia.

Kelompok lebah pembunuh dapat mengikuti korbannya lebih dari 1 mil atau lebih dari 1.609 meter. Mereka menyerang dalam kelompok dan membuat sengatan berulang.

Lebah pembunuh biasanya menargetkan wajah dan mata manusia. Meski racunya tidak berbahaya, tapi serangan kelompok lebah pembunuh bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Berapa Lama Masa Hidup Lalat?

Dalam satu koloni berisi lebih dari 80.000 ekor lebah. Begitu lebah merasa terganggu, mereka akan siaga selama 24 jam dan menyerang hewan atau manusia yang bisa dijangkau. 4. Lalat Tsetse

Lalat Tsetse merupakan serangga penggigit paling mematikan di Afrika.

Mereka sanggup memakan darah vertebrata. Serangga yang sangat berbahaya menyuntikkan racun potensial pada setiap tali.

Diperkirakan sekitar setengah juta orang kehilangan nyawanya karena serangan lalat tsetse di Afrika.

Pada tahap primer, racun lalat tsetse akan membuat penyakit tidur pada korban. Namun, hal ini dapat menyebabkan kematian tanpa perawatan yang tepat.

7. Hornet Jepang Raksasa

Hornet Jepang raksasa merupakan spesies hornet terbesar di dunia. Mereka bisa tumbuh sampai 2 inci.

Setiap tahun ada sekitar 40 kematian yang disebabkan sengatan serangga ini.

Baca Juga: Di Mana Semut Tinggal?

Racun hornet Jepang dapat memicu reaksi alergi dalam waktu singkat dan sengatan berulang bisa mengakibatkan kematian.

8. Semut Api

Ada 285 spesies semut api yang berbeda di dunia. Ketika merasa terganggu, mereka akan menyengat si penyusup berulang kali.

Sengatan semut api juga sangat menyakitkan. Pustula putih yang disebabkan oleh sengatan semut api bertahan selama berminggu-minggu.

Racun mereka juga akan menyebabkan beberapa masalah kulit.

Semut api biasanya menyerang dalam kelompok yang berisi sepuluh hingga ratusan semut. Racun semut api juga menyebabkan reaksi alergi

Nah, itulah delapan serangga yang dapat membahayakan diri kita, Adjarian.

(Penulis: Gloria Setyvani Putri, Jestica Anna)

Simak video berikut, yuk!