adjar.id – Adjarian, sejak era perjuangan kemerdekaan sampai reformasi, muncul pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah.
Pemberontakan cukup banyak terjadi pada masa revolusi fisik antara tahun 1945 sampai tahun 1949.
Pemberontakan ini terjadi dengan berbagai latar belakang, mulai dari isu kedaerahan sampai yang memiliki motif politik.
Pemberontakan ini juga bisa menyebabkan hancurnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemberontakan yang dilakukan pada beberapa daerah ini dilakukan oleh beberapa oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, ada juga yang ingin merubah ideologi dan dasar negara Pancasila dengan ideologi yang lain.
Meski begitu pada akhirnya pemberontakan-pemberontakan tersebut bisa diatasi dan kedaulatan negara masih tetap terjaga.
Nah, pembahasan mengenai pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah menjadi salah satu materi TWK CPNS, lo.
Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Adjarian!
Baca Juga: Bentuk Gerakan Separatis di Daerah pada Masa Demokrasi Liberal
Pemberontakan-pemberontakan yang Terjadi di Daerah
Berikut ini beberapa bentuk pemberontakan yang pernah terjadi di daerah di Indonesia, di antaranya:
1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA terjadi di Bandung, pada 23 Januari 1950.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sultan Hamid II dan Raymond Pierre Westerling yang disebabkan oleh kekhawatiran akan dibubarkannya negara Pasundan.
Selain itu, adanya dukungan terhadap sistem federal dan melindungi aset ekonomi Belanda di Bandung membuat terjadinya pemberontakan ini.
2. Pemberontakan Andi Azis
Pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar pada 5 April 1950 yang dipimpin oleh Andi Aziz.
Penyebab dari pemberontakan ini yaitu penolakan penggabungan TNI dan unsur eks-KNIL dan mempertahankan Negara Indonesia Timur agar tidak bergabung dengan Indonesia.
Baca Juga: Dampak Perubahan Sosial Budaya Diakibatkan Pemberontakan dan Revolusi
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Pemberontakan Republik Maluku Selatan terjadi di Ambon pada 25 April 1950 yang dipimpin oleh Dr. Christian Robert Soumokil.
Penyebab adanya pemberontakan ini adalah tidak setujunya Soumokil tentang penggabungan daerah-daerah di Negara Indonesia Timur ke wilayah Indonesia.
Soumokil kemudian mendirikan RMS yang bertujuan untuk melepaskan wilayah Maluku tengah dengan wilayah Indonesia dan Negara Indonesia Timur.
4. Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta
Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta atau Permesta terjadi di Indonesia bagian timur pada 1 Maret 1957.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Letkol Daniel Julius Somba dan Komandan Vetje Sumual.
Penyebab adanya pemberontakan ini adalah ketidakharmonisan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah di Sulawesi.
Nah, itulah tadi Adjarian, pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah, salah satunya Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA, ya!