adjar.id - Adjarian, tahukah kamu bagaimana terbentuknya alam semesta?
Saat mempelajari alam semesta, tentunya kita tidak akan terlepas dari teori pembentukannya.
Alam semesta adalah seluruh alam yang terdiri dari kehidupan makhluk hidup, tata surya, dan galaksinya.
Hal ini bisa kita lihat, berdasarkan ukuran alam semestanya yang sangat luas.
Bahkan, para ilmuwan mengatakan, bahwa alam semesta akan terus bertambah luas dan juga berkembang.
Ilmu astronomi menjelaskan bahwa terdapat sejumlah teori-teori pembentukan alam semesta, lo!
Namun, bagaimana alam semesta terbentuk?
Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini!
"Alam semesta adalah seluruh alam yang mencangkup kehidupan makhluk hidup, tata surya dan galaksi."
Baca Juga: Mengenal Sistem Tata Surya dan Urutan Planet
Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta
Adjarian, terdapat sejumlah teori dalam pembentukan alam semesta, lo!
Teorinya pun berbeda-beda, ada yang saling berhubungan dan ada juga yang bertentangan, ya.
Namun, semua teori dipercaya untuk dijadikan referensi pembelajaran di masa depan.
"Teori-teori pembentukan alam semesta saling berkaitan dan bertentangan."
Berikut beberapa teori pembentukan alam semesta, yaitu:
1. Teori Nebula
Teori nebula adala teori yang paling banyak diterima oleh para ilmuwan dan scientist.
Nebula sendiri memiliki arti awan atau kabut.
Baca Juga: Atmosfer: Definisi, Jenis, Fungsi, Manfaat, serta Lapisan Atmosfernya
Teori nebula adalah teori yang menjelaskan, bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan gas seperti awan atau kabut dalam jumlah besar.
Gugusan awan atau kabut berputar dan membentuk matahari serta planet-planet lain di garis tata surya.
Gumpalan awan atau kabut tersebut berasal dari gas hidrogen yang memiliki suhu sangat panas.
O iya, teori ini dicetuskan oleh seorang ilmuwan bernama Immanuel Kant pada tahun 1755.
"Teori nebula menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan gas seperti awan atau kabut dalam jumlah besar."
2. Teori Big Bang
Teori Big Bang adalah teori yang paling banyak dibicarakan para ilmuwan.
Teori Big Bang disebut juga sebagai teori ledakan besar.
Berdasarkan Teori Big Bang, asal mula terbentuknya alam semesta diakibatkanledakan besar yang berasal dari sebuah atom yang sangat padat.
Baca Juga: Mengenal Partikel Materi dan Contoh-Contohnya: Atom, Molekul, dan Ion
Atom tersebut meledak karena tingginya energi kalor dan kepadatannya.
Akibatnya, ledakan atom tersebut membuat kepingannya tersebar menjadi seluruh material yang ada di tata surya ini.
Imuwan yang mencetuskan teori ini adalah Alexandra Friedman.
Teori ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1922.
"Teori big bang menjelaskan alam semesta terbentuk akibat ledakan besar yang berasal dari atom yang sangat padat."
3. Teori Steady State
Teori steady state disebut juga dengan teori keadaan tetap.
Teori keadaan tetap ditemukan pada tahun 1948 oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi.
Teori ini mempercayai bahwa alam semesta sudah terbentuk begitu saja tanpa ada fenomena apapun.
Baca Juga: Gerhana Bulan: Pengertian, Proses Terjadinya, dan Jenis-jenisnya
Teori ini juga mempercayai bahwa alam semesta tidak akan berakhir.
Munculnya kepercayaan tersebut berdasarkan pemantauan benda-benda langit yang tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu ribuan tahun lamanya.
Namun, sejak abad ke-20 teori steady state sudah tidak lagi digunakan.
Sebab, saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa alam semesta terbentuk melalui beberapa proses dan bukan tiba-tiba terbentuk begitu saja.
Nah Adjarian, itulah beberapa teori pembentuk alam semesta yang perlu kita ketahui dan pelajari, ya.
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa yang dimaksud dengan teori nebula? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |