Tenaga rakyat Indonesia ini disiapkan Jepang untuk menghadapi musuh sehingga membuat suasana kemerdekaan semakin terasa dekat.
Lalu, pada 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.
Badan ini, Adjarian, dibentuk untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang tatanan pemerintahan, ekonomi, dan politik.
Tujuannya yaitu untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi negara Indonesia sesuai janji Jepang kepada Indonesia.
Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada 28 Mei sampai 1 Juni 1945 di Gedung Chou Shangi In di Jakarta yang sekarang dikenal dengan Gedung Pancasila.
Sidang pertama ini membahas mengenai Dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk, hal ini diungkapkan Radjiman pada pidatonya di sidang tersebut.
“BPUPKI di bentuk Jepang untuk melunasi janji kemerdekaan yang diberikan bagi Indonesia.”
Baca Juga: Jawab Soal Alasan Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada 10 sampai 11 Juni 1945 dengan membahas dan merumuskan Undang-Undang Dasar.
Merebut Kemerdekaan Indonesia
Meski telah membentuk BPUPKI, Jepang tidak juga menetapi janji untuk memerdekakan Indonesia.
Hingga akhirnya, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang mendapatkan serangan bom atom oleh sekutu.
Hal ini membuat Jepang tidak berdaya dan menyatakan kekelahan dan menyerah atas sekutu.
Kekalahan Jepang ini sampai kepada para tokoh bangsa Indonesia dan dimanfaatkan untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Maka, pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia.
Adjarian, itulah tadi janji kemerdekaan dari Jepang untuk Indonesia yang awalnya dilakukan Jepang untuk menarik simpatik rakyat Indonesia.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa alasan Jenderal Kaiso memberikan janji kemerdekaan bagi Indonesia? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |