Sejarah Kongres Pemuda II sebagai Awal Lahirnya Sumpah Pemuda

By Nabil Adlani, Kamis, 30 Desember 2021 | 14:30 WIB
Kongres Pemuda II menjadi awal lahirnya semangat persatuan dan kesatuan kaum pemuda Indonesia. (unsplash/JamesTiono)

adjar.id – Sejarah Kongres Pemuda II menjadi awal dari lahirnya ikrar Sumpah Pemuda. Adjarian.

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27 Oktober sampai 28 Oktober 1928 dan bertempat di Jakarta.

Pimpinan dari kongres ini ialah Soegondo Djojopoespito dari PPPI atau Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia.

Nah, kali ini kita akan membahas menganai Kongres Pemuda II yang merupakan materi sejarah kelas 11 SMA, Adjarian.

Baca Juga: Peristiwa Sumpah Pemuda dan Nilai-Nilai Penting di Dalamnya

Awal dari terbentuknya kongres ini ialah untuk merealisasikan gagasan fusi semua organisasi hasil dari Kongres Pemuda I pada 28 Desember 1927.

Panitia kongres sendiri terbentuk pada bulan Juni 1928 dan pada kongres ini membahas tentang pendidikan di Indonesia.

O iya, Kongres Pemuda II juga berhasil menyatukan para pemuda dengan berbagai latar belakang berbeda.

Berikut ini sejarah Kongres Pemuda II. Simak, yuk!

 

“Kongres Pemuda II berhasil memupuk rasa persatuan dan kesatuan para pemuda dengan terikrarnya Sumpah Pemuda.”

 

Sejarah Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27 sampai 28 Oktober 1927, bertempat di Lapangan Bateng, Jakarta.

Awal mula terlaksananya Kongres Pemuda II ini karena gagalnya Kongres Pemuda I untuk mewujudkan cita-cita persatuan.

Adanya inisiatif dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia atau PPPI, sehingga para pemuda melakukan pertemuan untuk mengadakan Kongres Pemuda II.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Gagasan Kongres Pemuda Kedua

Berikut ini susunan kepanitiaan Kongres Pemuda II:

Ketua: Soegondo Djojopoespito dari PPPI

Wakil Ketua: Djoko Marsaid dari Jong Java

Sekretaris: Muh. Yamin dari Sumatranen Bond

Bendahara: Amir Syarifuddin dari Jong Bataks Bond

Pembantu I: Djohan Muh. Tjai dari Jong Islamieten Bond

Pembantu II: Kontjosungkono dari Pemuda Indonesia

Pembantu III: Senduk dari Jong Celebes

Pembantu IV: J. Leimena dari Jong Ambon

Pembantu V: Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi

 

“Kegagalan mewujudkan cita-cita persatuan pada Kongres Pemuda I menjadi dasar terlaksananya Kongres Pemuda II.”

 

Pelaksanaan Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II dihadiri oleh semua organisasi pemuda dan mahasiswa, serta organisasi dan partai yang sudah ada sebelumnya.

Hadir juga beberapa tokoh senior seperti Soegoendo Djojopoespito, Djoko Marsaid. Muh. Yamin, Amir Syarifudin, Sartono, dan lainnya.

O iya, kongres ini juga dihadiri oleh perwakilan Volksraad dan pemerintah Hindia Belanda, Adjarian.

Total peserta yang mengikuti Kongres Pemuda II mencapai lebih dari 750 orang.

Baca Juga: Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika: Kongres Pemuda I

Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga tahapan sidang, sebagai berikut:

1. Rapat Pertama

Rapat pertama dilaksanakan pada 27 Oktober 1928 malam di gedung Katholik Jongelingen Bond, Waterloopen.

Rapat dibuka oleh ketua panitia Kongres Pemuda II dan juga dibacakan amanat dari Ir. Soekarno.

Pada pidatonya, Soegoendo Djojopoespito selaku ketua menyerukan tentang pentingnya Indonesia bersatu.

 

“Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga tahapan sidang dan diikuti lebih dari 750 orang.”

 

Nah, pada sidang petama ini juga Muh. Yamin memberikan ceramah tentang persatuan dan kebangsaan Indonesia.

Dalam ceramahnya tersebut, Muh. Yamin menegaskan ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan bangsa.

Kelima faktor tersebut, yaitu bahasa, pendidikan, sejarah, hukum adat, dan kemauan dari masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Tokoh-Tokoh Bersejarah di Baliknya

2. Rapat Kedua

Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 yang berlangsung pada pukul 08.00 sampai 12.00.

Rapat kedua ini dilaksanakan di Oost Java Bioscoop Koningsplein dengan memabahas hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.

Beberapa tokoh pendidikan hadir sebagai pembicara, seperti Nano Purnowulan dan S. Mangunsarkoro.

Akan tetapi, Ki Hajar Dewantara tidak bisa tampil sebagai pembicara karena tidak bisa datang pada kongres tersebut.

 

“Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 dengan membahas tentang pendidikan di Indonesia.”

 

3. Rapat Ketiga

Rapat ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober pukul 17:30 sampai 20:00 di Gedung Indonesische Clubgebouw.

Rencananya rapat ketiga ini akan diramaikan dengan acara pawai dari organisasi kepanduan.

Akan tetapi hal tersebut gagal dilakukan karena polisi Belanda menghalang-halangi jalannya pawai.

Sikap polisi Belanda tersebut semakin membakar semangat para peserta kongres untuk menguatkan persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Contoh Soal Uraian dan Jawaban Serta Pembahasan Materi Sumpah Pemuda

Pada rapat ketiga ini pembahasan lebih menekankan tentang pentingnya persatuan dan kehidupan yang demokratis.

O iya, pada rapat ini juga W.R Supratman tampil untuk memainkan lagu berjudul “Indonesia Raya” yang dimainkan dengan instrumen biola.

Lagu inilah yang kemudian kita kenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia dan bendera Merah Putih diakui sebagai bendera kebangsaan.

Nah, puncak dari kongres ini adalah diikrarkannya sebuah sumpah yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda.

Itulah sejarah Kongres Pemuda II yang menjadi awal lahirnya Sumpah Pemuda yang penting bagi bangsa Indonesia, Adjarian.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Siapa saja panitia Kongres Pemuda II?

Petunjuk: Cek halaman 2.

 

Tonton juga video ini, ya!