Sifat dan Proses Pengendalian Sosial di Masyarakat

By Nabil Adlani, Sabtu, 9 Oktober 2021 | 19:00 WIB
Agar adanya kehidupan yang harmonis, diperlukan pengendalian sosial dalam kehidupan masyarakat. (unsplash)

adjar.id – Adjarian tahu tidak sifat dan proses pengendalian sosial yang ada di masyarakat?

Pengendalian sosial merupakan bentuk pengawasan yang dilakukan secara persuasif dalam masyarakat.

Hal ini dilakukan agar tidak timbul kekacauan yang asalnya dari anggota masyarakat itu sendiri.

Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai sifat dan proses pengendalian sosial di masyarakat yang menjadi materi sosiologi kelas 10 SMA.

Baca Juga: Pengendalian Sosial: Jenis, Sifat, Fungsi, dan Lembaga Pengendalian Sosial

Pendalian sosial adalah cara yang digunakan untuk menertibkan anggota masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan.

Jadi, pengendalian sosial ini bisa menjadi cara atau alat yang digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

Yuk, kita simak pembahasan lebih jauh mengenai pengendalian sosial ini, khususnya pada sifat dan prosesnya!

 

“Adanya pengendalian sosial membuat perilaku masyarat bisa terkontrol sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.”

 

Sifat Pengendalian Sosial

Beberapa sifat pengendalian sosial meliputi:

1. Preventif

Pengendalian sosial preventif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara mencegah terjadinya gangguan dalam keserasian masyarakat.

Jadi, preventif ini dilakukan sebelum terjadi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anggota masyarakat.

Nah, biasanya langkah yang dilakukan dalam pengendalian sosial preventif ini berupa sosialisasi, penyuluhan, nasihat, atau perdidikan.

Tujuannya agar anggota masyarakat tidak melakukan penyimpangan sosial sehingga tercipta kedamaian dan ketenteraman dalam masyarakat.

Baca Juga: Cara-Cara Pengendalian Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat

2. Represif

Pengendalian sosial represif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk mengembalikan keserasian akibat adanya pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat.

Nah, jika preventif dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, maka represif ini dilakukan setelah terjadinya pelanggaran atau penyimpangan.

Langkah yang biasa dilakukan dalam pengendalian sosial represif ini dengan memberikan sanksi, hukuman, nasihat, atau penyuluhan kepada pelanggar.

Tujuannya agar ada efek jera sehingga pelanggar nilai dan norma tidak mengulangi perbuatannya lagi.

 

“Sifat pengendalian sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu sifat preventif dan represif.”

 

Proses Pengendalian Sosial

Beberapa proses pengendalian sosial yang dilakukan dalam masyarakat adalah:

1. Persuasif

Proses persuasif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan tanpa menggunakan kekerasan.

Nah, cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan bimbingan, saran, atau himbauan kepada individu atau kelompok masyarakat.

Hal ini dilakukan bisa melalui ucapan lisan atau secara simbolik dengan adanya poster, iklan, atau spanduk layanan masyarakat.

Tujuannya agar individu atau kelompok masyarakat bisa mematuhi aturan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Sosiologi Lembaga Pengendalian Sosial

2. Koersif

Proses koersif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan, baik secara fisik maupun nonfisik.

Tujuan dari penerapan proses koersif ini ialah agar membentuk masyarakat menjadi masyarakat yang tertib sosial.

Nah, proses koersif ini biasanya menjadi cara terakhir setelah proses persuasif tidak berhasil.

 

“Proses persuasif dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran, sedangkan proses koersif dilakukan setelah terjadinya pelanggaran sosial.”

 

Proses pengendalian sosial secara koersif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

- Kompulsi

Kompulsi merupakan pemaksaan terhadap seseorang agar patuh dan taat terhadap nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

- Pervansi

Pervansi merupakan penanaman norma yang dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya agar norma sosial bisa melekat pada pribadi setiap orang.

3. Sosialisasi

Proses sosialisasi merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan memunculkan kebiasaan-kebiasaan dan menanamkan nilai dan norma sejak dini bagi masyarakat.

Baca Juga: Peran dan Fungsi Lembaga Sosial dalam Pengendalian Sosial Masyarakat

Nah, proses ini ditandai dengan adanya pengenalan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kepada kelompok masyarakat.

4. Penekanan Sosial

Proses penekanan sosial merupakan pengendalian sosial yang digunakan untuk mengendalikan tingkah laku anggota masyarakat.

Tujuan diterapkannya proses penekanan sosial agar setiap masyarakat memiliki perilaku yang sama dan serasi.

Itulah proses pengendalian sosial di dalam kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku masyarakat sesuai dengan nilai dan norma.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa saja sifat pengendalian sosial yang ada di masyarakat?

Petunjuk: Cek halaman 2.