Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional yang Dibuat Pemerintah

By Nabil Adlani, Selasa, 21 September 2021 | 13:20 WIB
Pemerintah suatu negara menerapkan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan tertentu. (unsplash)

adjar.id – Adjarian, pemerintah suatu negara juga memberlakukan kebijakan perdagangan internasional, lo.

Perdagangan internasional sendiri merupakan perdagangan yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya.

Nah, perdagangan internasional ini sudah ada sejak zaman dahulu, akan tetapi ruang lingkung dan jumlahnya masih sangat terbatas berbeda dengan zaman sekarang yang lebih luas

Kali ini kita akan membahas mengenai tujuan dari kebijakan perdagangan internasional yang dibuat oleh suatu pemerintah, di mana menjadi materi ekonomi kelas 11 SMA.

Baca Juga: Pengertian Perdagangan Antarnegara dan Aktivitas Perdagangannya

Proses pertukaran barang dan jasa antar negara atau disebut ekspor dan impor menjadi kegiatan yang dilakukan dalam perdagangan internasional ini.

Meski kegiatan ekspor dan impor bisa menjadi keuntungan bagi negara, akan tetapi hal tersebut juga bisa memunculkan dampak negatif bagi pekerja dalam negeri. Maka dari itu, muncullah kebijakan pemerintah suatu negara yang mengatur mengenai perdagangan internasional untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Yuk, kita simak beberapa tujuan dari kebijakan yang dibuat pemerintah suatu negara terhadap perdagangan internasional berikut ini!

“Dalam perdagangan internasional terjadi kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan antarnegara yang bertujuan mencukupi kebutuhan negaranya.”

 

1. Melindungi Industri di dalam Negeri

Adanya kebijakan perdagangan internasional yang dibuat pemerintah bisa melindungi industri dalam negeri. (unsplash)

Negara-negara yang memiliki tingkat pembangunan ekonomi masih rendah akan menerapkan proteksi terhada barang-barang dari luar negari yang sama dengan di dalam negeri.

Hal ini dilakukan untuk melindungi industri-industri dalam negeri yang sedang tumbuh atau bahkan baru berdiri dari persaingan barang impor atau dari luar negeri.

Nah, dengan munculnya kebijakan ini membuat industri dalam negeri bisa mengembangkan atau bahkan memperkuat usahanya tanpa adanya ancaman dari produk impor.

Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Perubahan Kurs Valuta Asing

Selain itu, industri dalam negeri juga bisa membuat barang dengan kualitas yang lebih baik dari industri luar negeri karena kemajuan yang diberikan oleh pemerintah negara.

Oleh karena itu, kebijakan ini penting dilakukan agar industri dalam negeri tidak gulung tikar karena kalah saing dengan produk dari industri luar negeri.

2. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan

Kebergantungan terhadap barang-barang impor membuat negara yang sedang berkembang mengalami defisit pada saldo neraca perdagangannya.

Defisit saldo neraca perdagangan ini terjadi karena negara tersebut sangat bergantung kepada impor dan ekspor dari negara tersebut sangat kecil.

“Kebijakan dalam melindungi industri dalam negeri penting dilakukan agar industri dalam negeri bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.”

 

Hal ini bisa terjadi karena harag komoditi primer seperti pertanian dari negara tersebut mengalami penurunan di pasar dunia.

Maka dari itu, untuk menghindari kelangkaan cadangan devisa, diberlakukan kebijakan subtitusi impor dengan memberikan proteksi terhadap barang impor yang masuk ke negaranya.

3. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Penerapan strategi pembangun ekonomi dengan melakukan kebijakan subtitusi impor sering dilakukan oleh negara sedang berkembang.

Tujuan peneran strategi ini yaitu untuk meningkatkan kesempatan kerja yang ada di dalam negeri dengan tetap menjaga industri dalam negeri berjalan dengan baik.

Baca Juga: Pengertian, Perbedaan, dan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Jika impor terus-terusan dibebaskan masuk ke negara yang industrinya belum kuat, maka negara tersebut bisa hancur perekonomiannya.

Nah, hancurnya perekonomian bisa berdampak pada banyaknya jumlah pengangguran yang terus meningkat karena tidak adanya lapangan pekerjaan.

Apa lagi jika sektor padat karyanya sepertii jasa, pertanian, dan perdagangan di negara tersebut tidak bisa menyerap angkatan kerja.

Hal ini bisa membuat kesempatan kerja menjadi menipis, padahal pertumbuhan penduduk terus berjalan yang dampaknya akan banyak pengangguran dan ekonomi akan turun.

“Penerapan kebijakan subtitusi impor penting dilakukan untuk menghindari kelangkaan cadangan devisi dan meningkatkan kesempatan kerja di negara sedang berkembang.”

 

4. Mencegah Adanya Politik Dumping

Suatu negara yang menjual barang dipasar luar negeri di bawah harga pasar dalam negeri bisa dituduh melakukan dumping.

Negara-negara eksportir yang melakukan dumping ini memiliki tujuan untuk menembus, memperluas pangsa pasarnya di luar negeri.

Nah, apabila negara importir merasa barang impornya terlalu murah atau menduga negara menjual di bawah harga normal maka bisa menaikan tarif bea materi terhadap barang tersebut.

Baca Juga: Mengenal Devisa: Sumber-Sumber Devisa dan Tujuan Penggunaannya

Adanya bea materai yang dikenakan oleh negara importir ini sebagai bentuk respon terhadap praktir dumping dari negara eksportir.

Kebijakan ini disebut dengan kebijakan anti dumping agar negara yang melakukan ekspor barang murah tidak melakukan hal itu lagi.

Nah, itu tadi Adjarian, beberapa tujuan dari adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah suatu negara dalam perdagangan internasional.

Hal tersebut umumnya dilakukan untuk melindungi produksi dalam negeri dari persaingan barang impor di pasar dalam negeri.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa cara yang dilakukan pemerintah suatu negara dalam mengurangi defisit saldo neraca perdagangan negaranya?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.