Perbedaan Iklan Visual, Audio, dan Audio Visual

By Irfan Sholeh, Selasa, 14 September 2021 | 07:00 WIB
Iklan audio, iklan visual, dan iklan audio visual memiliki perbedaan. (pixabay)

adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan mencermati perbedaan iklan visual, iklan audio, dan iklan audio visual.

Materi ini penting kita pelajari karena materi iklan juga terdapat di buku tematik kelas 5 tema 3 subtema 3.

Selain itu, dengan mempelajari ini, kita akan lebih memahami tentang perbedaan antara iklan visual, iklan audio, dan iklan audio visual.

Di zaman sebelum internet menyebar seperti ini, tiga jenis iklan ini bisa dibilang memiliki mediumnya masing-masing.

Baca Juga: Mengenal Pengertian Iklan, Jenis-Jenis, dan Tujuan Iklannya

1. Iklan visual

Iklan visual terpacak di majalah, koran, baliho, dan lain-lain.

Iklan visual mengandalkan gambar dan/atau teks. Dua hal ini harus dibuat sememikat mungkin.

Pertama, agar masyarakat tercuri perhatiannya. Kedua, setelah masyarakat terpikat pada visual iklan, masyarakat diharapkan bakal terpatri pada pesan yang digaungkan iklan.

 

"Iklan visual adalah iklan yang hanya mengandalkan gambar dan/atau teks saja."

 

Namun ada juga iklan visual yang hanya mengandalkan teks saja. Bentuk iklan ini biasanya ada di koran.

Kadang, ada halaman koran yang memuat iklan dalam ukaran kecil, misalnya hanya sebaris atau dua baris saja.

Iklan ini biasanya digunakan oleh orang yang tidak mau keluar biaya banyak untuk mengiklankan barang atau jasanya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Iklan di dalam Google Chrome Versi Komputer

Iklan ini biasanya menggunakan singkatan. Bagi Adjarian yang belum pernah melihat, contoh iklan baris seperti ini: BU! Dijl cpt mtr. Klrn 2015. Srt lgkp. 9 jt. 

Iklan itu berarti: Butuh uang! Dijual cepat motor keluaran 2000 dengan surat-surat lengkap, seharga sembilan juta.

2. Iklan Audio

Iklan audio tersiar di radio. Iklan ini kadang berupa monolog atau dialog.

Iklan ini harus lihai memanfaatkan audio sehingga pendengar radio dapat terbayang suasana atau latar yang digambarkan oleh iklan.

 

"Iklan audio biasanya berupa dialog atau monolog."

 

Misalnya iklan radio yang mengiklankan obat sakit perut dan latar ceritanya adalah rumah makan.

Maka, pembuat iklan harus bisa mengatur suara sedemikian rupa agar pendengar bisa membayangkan rumah makan. Misalnya dengan menggunakan bunyi denting piring, dan lain-lain. 

Suara pengisi suara pun harus menghayati perannya agar pendengar dapat diyakinkan bahwa dia benar-benar sakit perut.

Baca Juga: Cara Menentukan Kata Kunci Iklan serta Fungsi dari Kata Kunci

3. Iklan Audio Visual

Iklan audio visual berada di televisi. Sama seperti iklan audio, iklan audio visual juga sangat terasa mengandalkan cerita.

Misalnya iklan obat penyembuh luka jatuh. Iklan yang ditampilkan tidak hanya produk penyembuh luka jatuh itu saja.

Melainkan didahuli oleh cerita, misalnya, seorang anak yang jatuh. Kemudian ibunya memberi anak ini obat penyembuh luka jatuh.

 

"Iklan visual biasanya mengandalkan cerita."

 

Karena iklan ini bisa dibilang lebih "lengkap" dari dua jenis iklan di atas, maka pembuat iklan pun harus memikirkan agar audio dan visual menarik dan sinkron, sehingga dapat meyakinkan penonton televisi.

Itulah medium iklan sebelum internet tiba. Kini, setelah internet ada dan marak digunakan, tiga jenis iklan itu bisa kita temukan pada tempat yang sama.

Baca Juga: Jawab Soal Kata Kunci Iklan Elektronik Demam Berdarah, Kelas 5 Tema 3

Dari hp atau laptop kita, setiap saat kita terpapar iklan visual, audio, atau pun audio visual.

Nah, itulah perbedaan dari iklan visual, audio, dan audio visual. Sekarang kita jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!

 

Pertanyaan
Selama satu hari ini, jenis iklan apa saja yang sudah kamu lihat?
Petunjuk: Cek halaman 1-4.