adjar.id - Chairil Anwar merupakan peletak dasar puisi modern Indonesia. Di tangannya, puisi tidak harus tunduk pada aturan yang ketat seperti yang bisa kita baca pada puisi lama.
Hal yang menakjubkan, sebenarnya karya Chairil Anwar itu tidak banyak, lo, Adjarian. Namun, efeknya bisa menggema sampai sekarang.
Semasa hidup, Chairil Anwar "hanya" menulis 75 puisi dan 7 prosa. Di antara puisinya adalah Nisan, Tuti Artic, dan Senja di Pelabuhan Kecil.
Chairil Anwar wafat pada 1949 di usia ke-27.